Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menari Ndundu Ndake Bersama Perempuan Flores

Kompas.com - 26/07/2017, 06:53 WIB
Markus Makur

Penulis

KOMPAS.com - Sang Surya terbit dari timur menerobos lembah dan gunung di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Pancaran sinarnya menembus hutan belantara dan pegunungan di Pulau Flores.

Sebelum matahari menyinari alam semesta di Pulau Flores, terlebih dahulu ayam memberikan tanda-tanda dengan berkokok. Saat ayam berkokok, semua makhluk hidup mengetahui bahwa matahari tak lama lagi akan menyinari alam semesta.

Hari Selasa (18/7/2017) merupakan hari yang sangat istimewa dibandingkan dengan hari-hari lainnya bagi warga Kota Ruteng maupun penduduk Kabupaten Manggarai. Apa yang istimewa pada hari itu?

(BACA: Menpar Sebut Tour de Flores Kali Ini Berbeda)

Pagi itu warga kota Ruteng mempersiapkan diri menyambut peserta balap sepeda internasional yang melintasi dan menginap semalam di kota dingin Ruteng.

Kali ini penyambutannya sangat berbeda dengan tahun 2016. Kaum perempuan dilibatkan dengan atraksi budaya khas warga Manggarai.

Peserta balap sepeda internasional sudah sering menyaksikan atraksi budaya Tarian Caci di Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat.

Tua-tua adat di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT ikut menari Ndundu Ndake di Lapangan Motangrua untuk menyambut pebalap sepeda Tour de Flores 2017 yang melintasi jalan raya di kota Ruteng dan bermalam di Ruteng. Tua-tua adat ikut gembira dengan menari Ndundu Ndake, Selasa (18/7/2017).KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Tua-tua adat di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT ikut menari Ndundu Ndake di Lapangan Motangrua untuk menyambut pebalap sepeda Tour de Flores 2017 yang melintasi jalan raya di kota Ruteng dan bermalam di Ruteng. Tua-tua adat ikut gembira dengan menari Ndundu Ndake, Selasa (18/7/2017).
Kelincahan dan kehebatan kaum laki-laki Manggarai sudah dipentaskan saat menari Caci. Kali ini sangat unik. Keelokan para penari perempuan Flores dalam atraksi Ndundu Ndake ingin memikat hati dan pikiran dari pebalap sepeda.

(BACA: Rombeng Rajong, Cara Menghormati Leluhur di Flores)

Perempuan Flores, khususnya Manggarai segera berdandan dengan pakaian adat Manggarai dan bergegas ke Lapangan Motangrua Ruteng bergabung bersama penari lainnya yang akan menampilkan tarian massal Ndundu Ndake. Tarian ini dibawakan oleh 1.500 penari, baik laki-laki dan perempuan.

Liukan tubuh dengan irama yang sama sambil merentangkan selendang sungguh memukau para pebalap sepeda internasional dari Inggris, Rusia, Iran, Asia dan Indonesia yang menyaksikan dari podium kehormatan di halaman Kantor Bupati Manggarai.

Sesungguhnya, Ndundu Ndake, memanggil kaum perempuan Manggarai untuk menari bersama-sama. Orang Manggarai, khususnya bagian Kecamatan Cibal, menyapa perempuan dengan sebutan Ndu.

Biasanya orang Manggarai memanggil untuk sapaan halus anak perempuan adalah Ndu. Sedang bagian Kolang memanggil anak-anak gadis dengan sapaan halus adalah Ikeng. Sedang wilayah Kecamatan Macang Pacar, khususnya wilayah Rego menyapa perempuan secara halus dengan sebutan Neng.

Ndake adalah menari dengan diiringi musik gendang dan gong. Jadi pada zaman dahulu, setelah panen padi, di kampung-kampung dilakukan tarian Ndundu Ndake di halaman rumah adat.

Tarian massal Ndundu Ndake merupakan tarian khas masyarakat Manggarai dipentaskan di Lapangan Motangrua, Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tarian massal yang melibatkan 1.500 penari ini tampil untuk menyambut peserta Tour de Flores 2017 pada Etape Kelima dari Borong, Kabupaten Manggarai Timur ke Ruteng, Kabupaten Manggarai, Selasa (18/7/2017). KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Tarian massal Ndundu Ndake merupakan tarian khas masyarakat Manggarai dipentaskan di Lapangan Motangrua, Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tarian massal yang melibatkan 1.500 penari ini tampil untuk menyambut peserta Tour de Flores 2017 pada Etape Kelima dari Borong, Kabupaten Manggarai Timur ke Ruteng, Kabupaten Manggarai, Selasa (18/7/2017).
Kali ini tarian massal Ndundu Ndake dipentaskan di lapangan Motangrua untuk mengungkapkan kegembiraan warga Manggarai terhadap para pebalap sepeda yang berani bertarung di jalan Transflores mulai dari Larantuka, Flores Timur sampai di Labuan Bajo, Flores Barat. Warga Manggarai menghibur pada pebalap itu dengan tarian Ndundu Ndake.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com