KOMPAS.com – Meskipun suasananya tak seramai Melbourne dan Sydney, Perth tak hanya bisa dinikmati saat siang. Ingar-bingarnya, masih bisa dinikmati pelancong saat malam tiba.
Ya, kota itu memiliki hiburan malam yang bisa membuat pengunjungnya tak ingin menghabiskan waktu hanya dengan tidur saja.
Untuk membuktikannya, cobalah datang ke Murray Street—kawasan klub malam—yang banyak dicari pelancong. Di sini, pengunjung akan menemukan sisi lain kota Perth.
Rasakan sendiri atmosfer detak jantung kota berdegup saat malam tiba. Sepanjang jalan itu diisi oleh jajaran klub malam. Di bagian depan jalanan biasanya dipenuhi oleh muda-mudi yang bercengkerama. Mereka sibuk memilih akan menghabiskan malam di klub yang mana.
Pengunjung bisa pilih sendiri klub yang sesuai dengan mood. Ada klub dengan irama musik pelan hingga yang dentumannya sampai terdengar dari luar.
Selain klub malam, jalanan Murray Street juga banyak diisi oleh bar. Mulai dari bar bergaya Asia otentik, Spanyol, hingga Belgia.
Pada siang hari, pelancong lebih memilih habiskan waktu di Hay Street, kawasan Central Business Distric (CBD) atau pusat bisnis yang tak jauh dari sana. Kawasan ini banyak disi oleh pusat belanja dan butik. Namun, bila belum puas, selalu ada cara lain menikmati Perth. Cobalah melipir ke kawasan Subiaco.
Kawasan tersebut terletak di pinggiran kota yang bangunannya bergaya eklektik. Isinya adalah tempat belanja elit mulai dari barang antik hingga baju bermerk mewah. Bagi banyak orang, kawasan ini adalah surga tempat belanja.
Lebih santai
Jika ingin menghabiskan waktu dengan lebih santai, pelancong bisa mengarahkan kunjungan wisata ke area Elizabeth Quay.
Tempat itu adalah kawasan dengan berbagai infrastruktur modern seperti gedung pencakar langit yang terdiri dari perkantoran dan apartemen. Dari kejauhan, cahaya dari gedung-gedung itu akan terpancar.
Pada pukul 7 malam, kawasan tersebut biasanya sudah sepi pengunjung. Akan tetapi, di saat itulah pelancong lebih bisa menikmati areanya.
Bila kebetulan hari libur, kawasan yang dikenal sebagai pusat rekreasi all in one ini biasanya dipenuhi oleh penduduk lokal yang ingin menghirup udara malam atau berolahraga.
Bila punya kocek lebih dan ingin suasana berbeda, wisatawan bisa mengunjungi restoran terapung yang berada di tengah sungai itu. Menikmati makan malam berlatar lampu kota akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Bagaimanapun cara menghabiskan waktu saat berwisata di Perth, hal pertama yang harus dilakukan wisatawan adalah merancang rencana dan waktu perjalanan. Terutama bagi turis asing yang bertolak dari Indonesia, misalnya.
Beruntung saat ini sudah ada layanan penerbangan langsung dari dua titik keberangkatan, Jakarta dan Denpasar. Seperti fasilitas dari Garuda Indonesia, misalnya, yang menawarkan empat kali jadwal penerbangan dari Jakarta menuju Perth dan tujuh kali penerbangan dari Denpasar dalam satu minggu. Begitupun dari arah sebaliknya.
Dengan begitu, impian untuk menjejakkan kaki dan menghabiskan waktu malam hari di Perth sudah bukan lagi niscaya.