Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Ujung Tombak Pariwisata, Pramuwisata Harus Bersertifikasi

Kompas.com - 28/07/2017, 08:27 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Pramuwisata adalah salah satu ujung tombak kemajuan pariwisata. Mereka dituntut untuk bisa mempresentasikan obyek wisata dengan lebih komprehensif sehingga mampu menarik wisatawan.

Hal itulah yang melatarbelakangi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah untuk memberi pelatihan kepada para pemandu wisata (guide) di Jawa Tengah. Mereka dibekali berbagai materi tentang kepariwisataan dari para pakar.

"Mereka selalu bertemu dan bertatap muka dengan wisatawan, baik dan buruk kepariwisataan ada di tangan mereka. Mereka salah satu ujung tombak pariwisata. Makanya mereka perlu diberi pembekalan dan pelatihan untuk meningkatkan skill," kata Trenggono, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Parekraf, Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Kamis (27/7/2017).

(BACA: Petugas Kebersihan Rumah Bupati Banyuwangi Dilatih Jadi Pemandu Wisata)

Trenggono mengatakan pelatihan diikuti oleh 210 pemandu wisata dan pengelola obyek wisata dari seluruh Jawa Tengah di Hotel Artos, Kabupaten Magelang, Rabu (26/7/2017). Mereka juga dibekali materi bagaimana menjadi memperkenalkan obyek wisata kepada masyarakat.

"Mereka harus mampu ber-story telling. Misalnya, tidak sekadar bercerita tentang Candi Borobudur tapi bisa menyampaikan nilai edukasi, arsitektur, filosofinya. Itu tugas pramuwisata," katanya.

(BACA: Mengapa Jumlah Wisman di Candi Borobudur Kalah Jauh dengan Angkor Wat?)

Hal ini sejalan dengan tren masyarakat saat ini yang ketika berlibur tidak sekadar ingin bersenang-senang namun juga mendapat ilmu dan pengalaman tertentu.

Adapun pakar yang dihadirkan antara lain dari Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Kemenpar Baguslan Harahap, Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Parekraf Disporapar Provinsi Jawa Tengah Trenggono, dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Pembekalan untuk para pramuwisata di Hotel Artos Magelang,  Jawa Tengah, Rabu (22/7/2017).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Pembekalan untuk para pramuwisata di Hotel Artos Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2017).
Pelatihan ini juga merupakan syarat untuk mendapatkan sertifikasi bagi para pemandu dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Era kini sertifikasi menjadi hal penting untuk mengetahui kemampuan sekaligus legalitas seorang pemandu wisata.

"Semua pemandu wisata di Jawa Tengah harus mengikuti sertifikasi. Dengan begitu, mereka benar-benar kompeten dan profesional dalam melayani tamunya," katanya.

Trenggono menyebut, pihaknya menargetkan 750 pramuwisata di Jawa Tengah telah bersertifikasi pada 2019. Sejauh ini sudah terealisasi sebanyak 725 orang. Dengan demikian masih ada 25 orang yang belum mengantongi sertifikat.

"Kami optimistis akan memenuhi target tersebut. Bahkan sebelum tahun 2019, target itu akan terpenuhi. Saat ini saja, yang antre ingin mengikuti sertifikasi itu sudah ratusan," kata Trenggono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com