Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nganggung Dulang, Tradisi Makan Bersama dari Bangka Belitung

Kompas.com - 31/07/2017, 06:40 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

TOBOALI, KOMPAS.com - Bila di tanah Sunda, ada tradisi makan bersama, Bancakan dan megibung di Bali, ternyata di Bangka Belitung juga memiliki tradisi serupa. Namanya tradisi Nganggung Dulang.

Seperti yang dilakukah masyarakat Toboali, Bangka Selatan dan sekitarnya seusai Toboali Fashion Carnaval 2017 di Rumah Dinas Bupati Bangka Selatan di Toboali.

(BACA: Mengenal Sambal Terasi dari Bangka dan Lombok)

Tua, muda, laki-laki dan perempuan duduk bersama di lantai sambil menyantap makanan-makanan yang dihidangkan.

"Tradisi makan bedulang itu merupakan makan bersama-bersama. Ini adalah merupakan suatu budaya sejak dahulu kala di mana nenek moyang kami yang merupakan generasi terdahulu sudah membiasakan hal-hal seperti makan dulang bersama," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah saat ditemui seusai acara Toboali Fashion Carnaval di Toboali, Bangka Selatan, Minggu (30/7/2017).

(BACA: 5 Hidangan Khas Bangka Belitung, Daerah Asal Ahok)

Nganggung adalah budaya membawa makanan lengkap di atas dulang yang ditutup dengan tudung saji berwarna merah dan bermotif.

Tradisi Nganggung Dulang masyarakat Toboali, Bangka Selatan, Bangka Belitung seusai Toboali Fashion Carnaval 2017 di Rumah Dinas Bupati Bangka Selatan di Toboali, Minggu (30/7/2017).KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Tradisi Nganggung Dulang masyarakat Toboali, Bangka Selatan, Bangka Belitung seusai Toboali Fashion Carnaval 2017 di Rumah Dinas Bupati Bangka Selatan di Toboali, Minggu (30/7/2017).
Nah, di dalamnya biasanya berisi nasi, lauk-pauk, buah-buahan, dan juga aneka kue. Sedangkan dulang adalah talam atau nampan yang biasanya terbuat dari kuningan dan bentuknya bulat.

"Makan bedulang ini maksudnya mendekatkan batin satu sama lain sambil makan. Tradisi makan bedulang ini tersebar di kabupaten-kabupaten di Bangka Belitung," katanya.

Fatah menyebut isi yang tersaji di tradisi makan bedulang biasanya tumbuh-tumbuhan yang ada di Bangka Belitung seperti daun singkong, jantung pisang, daun kenikir, dan tumbuhan lainnya. Sementara, lauk yang pasti tersaji adalah ikan.

"Kemudian ikan itu harus ada. ikan merupakan penghasil ikan di Bangka Belitung. Ada juga sate ikan, itu bentuk olahan ikan," ujarnya.

Masyarakat Bangka Belitung biasanya duduk bersama-sama makan bedulang. Mereka menyantap makanan sambil saling berbincang. Nganggung Dulang disebut sebagai tradisi budaya masyarakat Kepulauan Bangka-Belitung.

Tradisi ini biasanya dilaksanakan untuk memperingati hari-hari besar seperti lebaran, pernikahan, atau penyambutan tamu kehormatan.

Tradisi Nganggung Dulang masyarakat Toboali, Bangka Selatan, Bangka Belitung seusai Toboali Fashion Carnaval 2017 di Rumah Dinas Bupati Bangka Selatan di Toboali, Minggu (30/7/2017).KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Tradisi Nganggung Dulang masyarakat Toboali, Bangka Selatan, Bangka Belitung seusai Toboali Fashion Carnaval 2017 di Rumah Dinas Bupati Bangka Selatan di Toboali, Minggu (30/7/2017).
"Satu pintu satu dulang itu bahwa setiap satu pintu harus menyediakan makanan walaupun gak makan atau gak kenal misalnya ada kawinan, itu mengalir makanannya. Jadi jangan sampai takut tamu tak kebagian makanan," ujar Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer.

Tradisi Nganggung Dulang merupakan wujud semangat gotong-royong antarwarga. Tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga, supaya tercipta kerukunan dan kedamaian.

"Itulah kemudian Nganggung Dulang sebagai warisan budaya diteruskan oleh masyarakat Bangka Belitung," ujar Fatah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com