Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tradisional Bangka Ini Berusia Hampir Satu Abad

Kompas.com - 31/07/2017, 18:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

TOBOALI, KOMPAS.com - Benteng Toboali bukanlah satu-satunya peninggalan bangunan bersejarah di Toboali, Bangka Selatan. Ada rumah-rumah berarsitektur Melayu yang sudah berdiri sejak tahun 1920-an.

Salah satunya rumah yang masih tegak berdiri milik Moehammad Joesoef di Desa Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali. Dari sisi luar, rumah Moehammad Joesoef terlihat memiliki area teras dan halaman. Sementara itu, di bagian dekat atap tertulis nama "Mohammad Joesoef" dan tanggal lahir "22-10-1924".

BACA: Sensasi Segar dan Pedas Lempah Kuah Kuning Khas Bangka

Rumahnya saat ini ditinggali oleh cucu Mohammad Joesoef, Repelita atau akrab disapa Ita. Ia mengatakan rumah tradisional ini adalah peninggalan dari kakek dan neneknya yang diserahkan hak miliknya kepada dirinya. Hingga saat ini, Ita telah menempati rumah kakeknya selama 16 tahun.

"Kakek saya itu pedagang. Rumah ini tidak ada perubahan dari luar. Untuk renovasi, atap yang bocor dan diganti," jelasnya.

Pada bagian dekat atap tertulis nama Mohammad Joesoef dan tanggal lahir 22-10-1924.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Pada bagian dekat atap tertulis nama Mohammad Joesoef dan tanggal lahir 22-10-1924.

 

Ita telah merombak bagian dalam rumah. Awalnya ada empat kamar, tapi saat ini tinggal dua.

"Ada dua kamar yang dibobol lalu dijadikan ruang keluarga," katanya.

Pintu rumah langsung menghadap arah dapur. Di sebelah kanan pintu rumah, ada sofa-sofa untuk duduk. Di sebelah kiri ada sebuah kamar tidur dan ruang keluarga.

BACA: Aneka Keindahan Alam di Bangka Selatan yang Masih Perawan

Budayawan Bangka Belitung, Asad Toyib mengatakan rumah milik Muhammad Joesoef merupakan rumah panggung bentuk limas. Rumah panggung tersebut biasanya ditempati oleh penduduk Melayu.

"Rumah itu kayunya dari kayu nyato dan kayu meranti. (Kayu) itu yang banyak di daerah Bangka Selatan. Rumahnya itu merupakan rumah panggung. Kamarnya di kiri dan kanan dan pintunya itu lurus sampai dapur," ujar Asad kepada KompasTravel di Muntok, Bangka Barat, beberapa waktu lalu.

Masyarakat Bangka yang tinggal di rumah panggung limas biasanya adalah petani.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Masyarakat Bangka yang tinggal di rumah panggung limas biasanya adalah petani.

 

Masyarakat Bangka yang tinggal di rumah panggung limas biasanya adalah petani. Namun, menurut Asad, saat ini banyak rumah panggung limas yang dibuat secara modern.

"Ketika tahun 1987 itu sedang panen lada besar-besaran. Itu lada harganya mahal. Jadi makanya banyak yang membuat rumah-rumah dengan model baru. Sehingga yang lama, rumah panggung limas banyak ditinggalkan," kata laki-laki yang juga menjabat Ketua Dewan Kesenian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu.

Ada tiga macam ciri arsitektur rumah adat di Bangka Belitung yaitu arsitektur Melayu awal, Melayu Bubung Panjang, dan Melayu Bubung Limas. Setiap arsitektur memiliki ciri khas bangunan yang berlainan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com