Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roti Produksi Toko Sidodadi Rasanya Beda, Ini Rahasianya

Kompas.com - 02/08/2017, 06:14 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Pernah coba lembutnya roti produksi Toko Sidodadi? Anda pasti bakal ketagihan jika mencobanya.

Roti di Toko Sidodadi dijual sejak tahun 1954 dan diproduksi secara manual menggunakan tangan.

Menurut Wahyu, pegawai di Toko Sidodadi, roti yang dibuat di sini tanpa bahan pengawet atau pun obat-obatan lainnya.

"Pembuatan roti semuanya tradisional, prosesnya juga lama enggak langsung jadi," ujar Wahyu di Toko Sidodadi, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (31/7/2017).     

(BACA: Ini Dia Toko Roti Legendaris di 5 Kota di Indonesia)

Wahyu mengatakan, roti di sini dibuat selama satu malam, proses pembentukan rotinya pun dibuat pada pagi hari.

Toko Sidodadi di Bandung, Jawa Barat.TRIBUN JABAR/PUTRI PUSPITA NILAWATI Toko Sidodadi di Bandung, Jawa Barat.
Tekstur rotinya padat dan rasanya manis, walaupun tidak ada campuran isi apa pun di dalamnya.

"Karena tidak menggunakan bahan apa pun, rotinya hanya kuat tiga hingga empat hari saja," kata Wahyu.

(BACA: Kisah Jaja, 40 Tahun Berjualan Roti Guriyana)

Pembeli bisa memilih beragam varian rasa roti yang tersedia karena toko ini memiliki sekitar 30 varian rasa berbeda.

Untuk roti ukuran kecil yang paling banyak dibeli yaitu, roti krenten (kismis), cokelat keju, nanas, srikaya, kornet keju, sosis, dan smoked beef. Harganya Rp 3.700 sampai Rp 4.800.

Roti Frans Cokelat di Toko Sidodadi, Bandung. TRIBUN JABAR/PUTRI PUSPITA NILAWATI Roti Frans Cokelat di Toko Sidodadi, Bandung.
Ukuran roti ukuran besar yang paling banyak dibeli yaitu, roti frans cokelat yang dijual Rp 13.000 dan roti tawar Rp 16.000.

Toko Sidodadi buka pukul 10.00-20.00. Namun jangan heran jika datang siang hari, roti tinggal sedikit karena sudah diborong orang lain. (Tribun Jabar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com