Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumba Timur Kembangkan Ekowisata

Kompas.com - 20/08/2017, 15:27 WIB
Markus Makur

Penulis

WAINGAPU, KOMPAS.com - Tarian adat Sumba menyambut kedatangan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ir Wiratno M.Sc, dalam serangkaian kunjungan kerja selama dua hari di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (19/8/2017).

Dalam rangkaian acara tersebut hadir Bupati Sumba Timur, Ketua DPRD Sumba Timur, Sekretaris Daerah Sumba Timur, Forkompinda, Kepala Pengadilan Negeri Waingapu, Kepala Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur, Kepala Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (Matalawa).

Hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumba Timur, Koordinator Burung Indonesia-Sumba, Forum Jamatada, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan masyarakat dari Desa Binaan Laputi.

(BACA: Bertemu Edelweis di Puncak Wanggameti Pulau Sumba)

Adapun jenis bantuan yang diberikan adalah berupa satu unit mesin penggiling kopi yang masing-masing diberikan kepada Desa Persiapan Laputi, Desa Nangga, Desa Umamanu dan Desa Katikuloku.

Bertempat di Hotel Padadita, Wiratno secara resmi membuka acara peluncuran buku "Burung-burung di Taman Nasional Manupeu Tanah dan Laiwangi Wanggameti" sekaligus menyerahan Bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif kepada Desa Binaan Laputi.

(BACA: Ayo ke Pulau Sumba...)

Peluncuran buku tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah sambutan oleh Dirjen KSDAE, Bupati Sumba Timur dan Kepala Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (Matalawa), Maman Surahman.

Dalam sambutannya Wiratno menjelaskan pentingnya keterpaduan pengelolaan kawasan konservasi antara unsur nature dan culture. Khususnya untuk wilayah Sumba, desain konsep pengembangan wisata yang prospektif adalah ekowisata berbasis lansekap dan budaya.

Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora sudah memilih konsep ekowisata sebagai strategi utama pengelolaan dan pengembangan wisata di Sumba Timur.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ir Wiratno, M.Sc (kanan) bersama Bupati Sumba Timur Drs Gidion Mbilijora, M.Si (tengah) dan Kepala Balai TN Matalawa, Maman Surahman, S.Hut, M.Si (kiri) menandatangani naskah sambutan buku, Sabtu (19/8/2017). ARSIP TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ir Wiratno, M.Sc (kanan) bersama Bupati Sumba Timur Drs Gidion Mbilijora, M.Si (tengah) dan Kepala Balai TN Matalawa, Maman Surahman, S.Hut, M.Si (kiri) menandatangani naskah sambutan buku, Sabtu (19/8/2017).
Untuk pengembangan konsep tersebut, Mbilijora mengajak semua pihak terutama Balai Taman Nasional MataLawa untuk tetap sinergi bersama-sama Pemerintah Daerah dalam mengelola kawasan.

Dalam acara tersebut secara simbolis Dirjen KSDAE didampingi Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora menyerahkan bantuan satu unit mesin penggiling kopi kepada Pejabat Kepala Desa Persiapan Laputi, Leonardus M Anaung.

Setelah menerima bantuan, perwakilan dari kelompok masyarakat, Leonardus mengungkapkan rasa bahagia dengan mengucap syukur dan rasa terima-kasih kepada Dirjen KSDAE yang telah memberikan bantuan.

Ia sangat yakin bahwa mesin penggiling kopi yang diberikan akan digunakan dengan sebaik-baiknya oleh kelompok masyarakat “Kanjailu”, sehingga bisa memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat di Desa Persiapan Laputi.

Kepala Balai TN MataLawa Sumba, Maman Surahman kepada KompasTravel, Sabtu (19/8/2017) menjelaskan, kunjungan Dirjen KSDAE ke Pulau Sumba untuk melihat potensi yang dapat dikembangkan di kawasan TN MataLawa sekaligus membuka secara resmi lomba memotret dan mengamati burung endemik Pulau Sumba yang diikuti belasan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com