Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Rempah-rempah Begitu Diburu pada Zaman Dahulu?

Kompas.com - Diperbarui 01/11/2021, 20:32 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan rempah telah berlangsung ribuan tahun sebelum masehi.

Namun, sejarah dunia mencatat perburuan rempah terbesar di dunia terjadi pada abad ke-15 masehi. Pada saat itu, bangsa Eropa berlomba-lomba mencari daerah pusat penghasil rempah.

Persaingan sengit atas rempah terjadi antara empat negara raksasa di Eropa saat itu. Mereka adalah Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda.

Baca juga: Sejarah Rempah di Indonesia, Ada Pengaruh dari India, Spanyol, dan Portugis

Dalam buku Sejarah Rempah dari Erotisme sampai Imperialisme (2011) karya Jack Turner tertulis bahwa tak sedikit energi yang habis untuk percarian rempah.

Mulai dari biaya tinggi untuk penjelajahan selama bertahun-tahun, perang antar negara, dan pembantaian masyarakat lokal yang dianggap membangkang. 

Baca juga: Rempah yang Paling Sering Digunakan Orang Indonesia, Tak Sebanyak Zaman Dahulu?

Mengapa rempah begitu menggoda bangsa Eropa? Apa sebenarnya manfaat rempah hingga segalanya dikorbankan?

"Cita rasa hanyalah salah satu dari sekian banyak daya tarik rempah-rempah yang menyajikan jauh lebih banyak nuansa eksotis ke atas meja makan daripada yang pernah kita bayangkan," tulis Jack Turner.

Ilustrasi pedagang rempah.SHUTTERSTOCK / Dan Rentea Ilustrasi pedagang rempah.

Tak hanya sebagai penyedap makanan

Rempah tak hanya sebagai penyedap makanan yang menjadi pertarungan gengsi bangsawan di meja makan.

Menurut Turner, rempah juga punya manfaat yang lebih variatif di Eropa pada masa itu. Misalnya sebagai pengawet makanan, obat, proses penguburan jasad, dan pewangi ruangan.

Baca juga: Rempah Bantu Dokter Hadapi Wabah di Eropa, seperti Apa?

Bahkan rempah-rempah pun dipakai sebagai sarana pemujaan hingga sebagai pembangkit gairah seksual. Rempah sendiri sudah dimanfaatkan sejak bangsa Mesir Kuno.

Dari manfaat rempah yang begitu beragam, nilai rempah sempat melebihi logam mulia seperti emas pada zaman dahulu.

Baca juga: Sejarah Pala, Rempah dengan Kisah Penuh Darah

Pencarian rempah di "dunia baru" oleh bangsa Eropa pada abad ke-15 pertama kali dilakukan oleh Kristoforus Kolombus, penjelajah asal Italia yang dipekerjakan oleh Kerajaan Spanyol pada 1492.

Namun, Vasco Da Gama, seorang penjelajah asal Portugis, yang sebenarnya menjadi pioner Jalur Rempah pada tahun 1497.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com