WAINGAPU, KOMPAS.com - Setelah bertarung selama lima hari memotret burung di kawasan Taman Nasional MataLawa Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, tim Juri memutuskan pemenang dari 55 peserta kompetisi foto burung dan birdrace.
Heru Cahyono keluar sebagai juara satu kategori foto burung. Juara dua diraih Syafrial Habibi Siregar, juara tiga diperoleh Rahmat Hidayat, dan juara harapan diraih, drg Andreas Kosasih.
(BACA: Fotografer Pun Ikut Kompetisi Foto Burung di TN MataLawa Sumba)
Sedangkan untuk kategori alam dan manusia keluar sebagai juara satu adalah Bayu Catur Pamungkas, juara dua diraih Bhisma Gusti Anugrah, juara tiga diperoleh Novi Tri Mujahidin dan juara harapan direbut Naila Zackeisha.
Untuk kategori Birdrace 2017 di Taman Nasional MataLawa, juara satu diraih tim Pelatuk BSC, juara dua diperoleh tim Waskikcuk, juara tiga direbut tim Pasya Sikatan Ninon UNS, juara harapan satu diraih tim Pewe Universitas Airlangga Surabaya, dan juara harapan dua direbut tim Haliastermark.
(BACA: Sumba Timur Kembangkan Ekowisata)
Kepala Balai Taman Nasional MataLawa Sumba, Maman Surahman kepada KompasTravel, Rabu (22/8/2017) menjelaskan, pihaknya selaku kepala balai sudah mengajak tim juri untuk menyelenggarakan acara semacam ini lebih besar lagi.
(BACA: Jokowi ke Sumba, Inilah Kebhinekaan Kita)
Surahman menjelaskan, kegiatan birdrace dan lomba foto burung yang diselengarakan 18-22 Agustus 2017 ditutup pada jam 09.30 wita di lokasi lomba yaitu di kawasan hutan blok Bila, Resort Preingkareha Seksi pengelolaan TN MataLawa Sumba wilayah II.
"Setelah selesai kegiatan lomba, para peserta diajak tour ke beberapa lokasi wisata yang menarik di antaranya Pantai Tarimbang dan rumah adat Praeilu," katanya.
Juara I Kategori Burung, Heru Cahyono kepada KompasTravel mengungkapkan bahwa ini kegiatan yang sangat bagus terutama spot fotonya sangat mendukung.
"Kemungkinan ketemu burung sangat tinggi. Jadi kami tidak kesulitan untuk mengambil foto burung. Kami banyak menemukan jenis-jenis burung yang selama ini belum kami temui seperti jenis burung pancawarna, cekakak leher coklat dan burung paok," katanya.
Tim juri juga mengaku ini kegiatan yang sangat baik untuk promosi terutama terkait pelestarian burung.