Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpakaian Adat, Turis Jepang Keliling Kampung Nelayan di Polman

Kompas.com - 29/08/2017, 17:10 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI, KOMPAS.com - Puluhan wisatawan Jepang menikmati keunikan budaya dan kampung nelayan Mandar di Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat dengan cara unik, Minggu (27/8/2017).

Dengan berpakaian adat Mandar para wisatawan Jepang itu mengelilingi kampung nelayan menggunakan transportasi tradisional sayyang pattudduq atau kuda yang pandai menari serta bendi yang masih menjadi alat transportasi  antar-desa di Polman.

(BACA: Salupajaan, Destinasi Wisata Primadona Warga Polewali Mandar)

Puluhan bendi menjadi kendaraan kebanggaan wisatawan Jepang. Gadis asal negeri sakura yang mengenakan baju tradisional Mandar itu tampak cantik diarak menggunakan bendi dan sayyang pattudduq.

Mereka mengaku bangga dan senang bisa menikmati kampung nelayan dan menikmati aneka keunikan budaya Mandar secara langsung.

Puluhan wisatawan asal Jepang menikmati keunikan kampung nelayan dan budaya Mandar, Sulawesi Barat, dengan menggunakan transportasi tradisional bendi dan sayyang pattudduq, Minggu (27/8/2017).KOMPAS.com/JUNAEDI Puluhan wisatawan asal Jepang menikmati keunikan kampung nelayan dan budaya Mandar, Sulawesi Barat, dengan menggunakan transportasi tradisional bendi dan sayyang pattudduq, Minggu (27/8/2017).
Meski merogoh kocek jutaan rupiah untuk berdandan cantik ala gadis kebanggaan Mandar dan menyewa kuda penari, namun mereka mengaku puas mengabadikan kenangan mereka.

(BACA: Turis Indonesia Kini Lebih Mandiri Wisata ke Jepang)

Selama berkeliling desa mereka mampir di sejumlah lokasi termasuk di Pantai Palippis yang indah.

Sepanjang perjalanan kehadiran wisatawan Jepang ini menarik perhatian warga sepanjang jalan. Meski baru pertama kali menunggang kuda namun mereka terlihat berani sambil mengenakan pakaian khas Suku Mandar.

(BACA: Bar Tradisional ala Jepang Hadir di Jakarta)

Selain menggunakan sayyang pattudduq, sejumlah wisatawan lainnya tampak asyik menikmati suasana keindahan desa nelayan di Palippis sambil menikmati transportasi bendi tradisional ala Mandar.

Puluhan wisatawan asal Jepang menikmati keunikan kampung nelayan dan budaya Mandar, Sulawesi Barat, dengan menggunakan transportasi tradisional bendi dan sayyang pattudduq, Minggu (27/8/2017).KOMPAS.com/JUNAEDI Puluhan wisatawan asal Jepang menikmati keunikan kampung nelayan dan budaya Mandar, Sulawesi Barat, dengan menggunakan transportasi tradisional bendi dan sayyang pattudduq, Minggu (27/8/2017).
Iona, wisatawan asal Jepang yang tampak anggun dan cantik mengenakan pakaian tradisonal Mandar mengaku sangat kagum terhadap kebudayaan Polman.

Meskipun Polman jauh dari Jepang, namun Iona berjanji akan kembali lagi ke Polman pada musim liburan mendatang. "Sangat bagus dan budayanya menarik dan saya akan kembali lagi," katanya.

Sejak lima tahun terakhir, sejumlah wisatawan Jepang rutin datang ke Polman. Mereka tidak hanya tertarik akan keindahan alam tapi juga bisa mengenal lebih dekat keunikan budaya Mandar.

Tahun ini kunjungan wisatawan Jepang ke Polman tercatat sebanyak 56 orang. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu yakni 35 orang. Mereka akan berada di Polman selama sepekan.

Puluhan wisatawan asal Jepang menikmati keunikan kampung nelayan dan budaya Mandar, Sulawesi Barat, dengan menggunakan transportasi tradisional bendi dan sayyang pattudduq, Minggu (27/8/2017).KOMPAS.com/JUNAEDI Puluhan wisatawan asal Jepang menikmati keunikan kampung nelayan dan budaya Mandar, Sulawesi Barat, dengan menggunakan transportasi tradisional bendi dan sayyang pattudduq, Minggu (27/8/2017).
Ridwan, staf Dinas Pariwisata Polman mengatakan, kedatangan wisatawan Jepang untuk mengenal lebih dekat budaya adat Mandar.

Untuk menarik minat wisatawan, warga bersama Dinas Pariwisata menyuguhkan berbagai hiburan seperti wisata agro, bahari dan budaya. "Tahun ini bahkan dua kali rombongan wisatawan asal Jepang datang ke Polman," kata Ridwan.

Dari 56 wisatawan Jepang tersebut, ada beberapa wisatawan yang sudah lima kali datang ke Polman karena tertarik dengan pesona alam, budaya dan keramahan masyarakatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com