Ketika Azan Berkumandang di Pusat Kota Yangon

KOMPAS.com - Bogyoke Aung San Market adalah pasar tertua, sekaligus yang paling terkenal di Kota Yangon, Myanmar. Pasar yang lebih dikenal dengan nama Scott Market ini merupakan lokasi belanja paling favorit untuk wisatawan. Tak hanya itu, pasar ini juga menjadi tempat warga lokal berjualan bahan-bahan segar.

"Allahuakbar, allahuakbar..."

November 2016. Saya sedang menyatu dengan para pengunjung lainnya di Scott Market saat suara panggilan salat itu terdengar. Butuh waktu beberapa detik hingga saya sadar tengah mendengar suara azan di pusat Kota Yangon, Myanmar. 

BACA: Mengintip Goa Tempat Pertemuan Semua Agama di Myanmar

Dengan populasi 53,26 juta orang (sensus 2013), 90 persen penduduk Myanmar menganut agama Buddha. Empat persen menganut agama Kristen, dan empat persen lainnya agama Islam. Hanya satu persen penduduk Myanmar yang menganut agama Hindu.

Penasaran, saya meliuk di antara gang-gang dan melangkah keluar untuk melihat posisi masjid. 

Benar saja, sebuah masjid bertembok merah muda berdiri megah. Persis di seberang pasar.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Bagian depan Scott Market, Yangon.

Pemandu wisata kami saat itu, Nang Hla May, mengatakan bahwa masjid megah tersebut bernama Chulia Dargah Mosque.

"Meski umat Muslim merupakan salah satu minoritas, di Yangon semuanya hidup berdampingan. Toleransi sangat diutamakan di sini," tutur May, panggilan akrabnya.

Mayoritas Muslim di Myanmar berasal dari India, Bangladesh, juga Provinsi Yunnan di China. Tak lupa Muslim Rohingya yang tersebar di beberapa kawasan, salah satunya Rakhine. 

BACA: Yangon, Pesona Kereta Paling Lambat dan Murah di Dunia

May menyebutkan ada beberapa masjid yang tersebar di Kota Yangon. Ada satu masjid yang terletak persis berseberangan dengan Sule Pagoda, salah satu kuil paling sakral di kota tersebut. 

"Namanya Bengali Sunni Jamae. Ini adalah salah satu masjid tertua di Yangon. Di sekitar masjid terdapat banyak gerai makanan halal," paparnya.