Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lezatnya Empal Asem Cirebon, Ini Empal Gentong Tanpa Santan

Kompas.com - 06/09/2017, 16:15 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda penikmat empal gentong, tetapi takut dengan kolesterol. Jangan khawatir, Cirebon masih punya kuliner sejenis yang sama lezatnya, tapi tanpa santan.

Ialah empal asam, kuliner yang sama berbahan dasar daging sapi ini memiliki ciri khas rasa asam bercampur gurihnya rempah. Salah satu yang KompasTravel coba saat rangkaian acara Ibis Budget Cirebon, ialah empal asam H. Apud.

(BACA: Nasi Jamblang Ibad Otoy Cirebon Bikin Ketagihan)

Untuk mengobati rasa penasaran saya, empal asam menjadi pilihan utama. Isian yang dipilih tentu daging sapi, walaupun Anda dapat juga memilih isi babat, usus dan kikil.

Sesuai dengan namanya, empal asam ini begitu segar saat kuahnya disruput. Namun, asam yang terasa cenderung ringan tidak seperti sayur asam. Mungkin ini karena asam yang dihasilkan dari belimbing wuluh, bukan asam jawa, juga rempah yang tetap membalut rasanya.

(BACA: Wisata ke Cirebon, Jangan Lupa Cicipi Empal Gentong Amarta)

Sang pemilik yang merupakan generasi ketiga dari kakeknya sang pelopor kuliner, Husen Agung (34) mengatakan memang ada perbedaan di komposisi kuah empal asam dan empal gentong selain belimbing wuluhnya.

Namun soal daging, ia tidak mau ambil risiko, tetap dipilih yang terbaik, sama seperti empal gentong.

Empal Gentong Haji Apud yang sudah berdiri 23 tahun masih dipenuhi pengunjung hingga malam hari, Selasa (5/9/2017).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Empal Gentong Haji Apud yang sudah berdiri 23 tahun masih dipenuhi pengunjung hingga malam hari, Selasa (5/9/2017).
"Empal asam pake belimbing wuluh, lalu tidak pake kunyit dan santan. Untuk penggantinya pake ketumbar, dan beberapa rempah lainnya masih sama," kata Husen saat disambangi KompasTravel di sela-sela acara launching Ibis Budget Cirebon, Selasa (5/8/2017).

Untuk bagian dagingnya, ia memakai daging bagian lamusir atau paha belakang sapi yang bersih dari lemak. Selain itu, untuk yang sedikit berurat dan lemak, ia menggunakan daging sisi bagian pundak sapi. Opsi isian daging di sini memang lebih favorit dari usus, babat, dan kikil.

"Empal asam ini pertama terkenal tahun 2002, dulu awalnya kedai pusat H. Aput yang di Jalan Juanda, sampai sekarang yang jual empal gentong pasti jual empal asam juga buat alternatif yang tidak suka santan," ungkap Husen.

Tempat kuliner khas Cirebon ini memang sudah cukup terkenal. Nama Kedai Empal Asam dan Empal Gentong H Apud sudah tersebar di tiga cabang di sekitar Kota Cirebon, antara lain Jalan Tujuh Pahlawan Revolusi (Tuparev), Jalan Juanda atau biasa disebut Plered, dan kawasan Batik Trusmi.

Bagi yang ingin menantang kelezatan empalnya, Anda bisa datang ke kedai ini mulai pukul 09.00-21.00 WIB. Satu porsi empal gentong ataupun asam Rp 23.000. Tersedia juga sate kambing muda, satu porsi 10 tusuk Rp 40.000, juga lengko khas Cirebon Rp 15.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com