Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupakan Sejenak Komodo, Saatnya Menjajal Taman Laut 17 Pulau Riung

Kompas.com - 07/09/2017, 07:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis

FLORES, KOMPAS.com - Flores memang surganya wisata laut. Tidak hanya Kepulauan Komodo yang memesona di Nusa Tenggara Timur. Ada pula Taman Laut 17 Pulau Riung yang tak kalah indah.

Taman wisata ini masih jarang dikunjungi wisatawan, terutama turis domestik. Kebanyakan turis yang datang untuk menjelajah taman laut ini adalah wisatawan asing.

Saya berkesempatan mengunjungi taman laut di Riung bersama rombongan Jelajah Sepeda Flores yang digelar Kompas beberapa waktu lalu.

Taman Laut 17 Pulau Riung berada di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada. Aksesnya yang relatif jauh membuat tak banyak wisatawan yang datang. Ditambah jalanan rusak parah menuju Riung. Jadi, perlu ekstra waktu untuk berwisata di Riung.

Dari Bajawa, butuh waktu sekitar empat jam menuju Riung sejauh 72 kilometer. Sementara dari Ende, butuh waktu hingga tiga sampai empat jam.

Rombongan Jelajah Sepeda Kompas berangkat dari Taman Nasional Kelimutu, Ende. Jarak Kelimutu-Riung sejauh 177 KM. Dari Kelimutu, tim gowes sejauh sekitar 45 kilometer hingga Desa Tenera di Ende yang menjadi tempat makan siang.

Setelah makan siang dan istirahat, rombongan dievakuasi menggunakan empat truk. Evakuasi dilakukan karena perjalanan masih sangat jauh dan sebagian jalan rusak parah.

Kami melewati lintas utara Flores. Dari segi jarak, lintas utara lebih pendek dibanding lintas selatan untuk menuju Riung. Namun, kondisi jalur lintas utara yang melewati pesisir mengalami kerusakan parah. Rute ini sengaja dipilih panitia sekaligus untuk mengangkat masalah infrastruktur yang terbaikan pemerintah.

Pulau Rutong di Taman Laut 17 Pulau Riung, Flores, NTTSANDRO GATRA/KOMPAS.com Pulau Rutong di Taman Laut 17 Pulau Riung, Flores, NTT
Kami tiba di kawasan Riung sekitar pukul 18.30 Wit dari rencana awal pukul 17.00 Wit. Kami gagal melihat panorama matahari tenggelam. Namun, kami terhibur penyambutan anak-anak dan warga sekitar yang berdiri di pinggir-pinggir jalan.

Begitu tiba, rombongan disambut Bupati Ngada Marianus Sae. Tarian adat untuk menyambut tamu kemudian dimainkan.

Kami diajak menginap di Pulau Rutong, salah satu dari tiga pulau yang biasa dipakai berkemah oleh para wisatawan. Dari dermaga, rombongan diangkut menggunakan perahu-perahu nelayan. Satu perahu bisa mengangkut sekitar 10 penumpang.

Dalam gelap malam, nakhoda mengarahkan perahu ke arah sinar lampu di kejauhan. Rupanya, sinar itu adalah lampu yang menerangi pinggir pantai di Pulau Rutong. Sekitar 20 menit kemudian, perahu sampai di pinggir pantai.

Panorama Taman Laut 17 Pulau Riung dilihat dari bukit di Pulau Rutong, Flores, NTT.SANDRO GATRA/KOMPAS.com Panorama Taman Laut 17 Pulau Riung dilihat dari bukit di Pulau Rutong, Flores, NTT.
Semuanya sudah dipersiapkan pihak Pemkab. Tenda-tenda milik Kepolisian sudah berdiri kokoh. Di dalamnya sudah berjejer tempat tidur lipat.

Tak jauh dari tenda, sudah berdiri bilik untuk buang hajat dan mandi. Air tawar ditampung di bak yang terbuat dari terpal.

Rupanya, ada sesuatu spesial yang dipersiapkan Pemkab yaitu makan malam dan live music di pinggir pantai. Tanpa basa-basi, kami menyantap hidangan yang sudah disiapkan. Ikan laut yang dibakar menjadi primadona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com