Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan 1 Suro di Banyuwangi...

Kompas.com - 22/09/2017, 16:43 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur memiliki banyak cara untuk merayakan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam yang bertepatan dengan 1 Suro dalam kalender Jawa.

Mereka menggelar tradisi yang kental dengan kearifan lokal dan sarap pesan moral di wilayahnya masing-masing. Berikut berbagai perayaan kegiatan masyarakat Banyuwangi saat merayakan 1 Suro.

1. Grebek Tumpeng Suro di Dusun Pekulo Desa Kepundungan

Walaupun dirayakan oleh warga sedusun, Grebek Suro di Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono berlangsung meriah Rabu (20/9/2017). Ada 20 gunungan tumpeng yang terbuat dari berbagai macam palawija dan hasil bumi yang diarak mengeliling dusun sejauh 1 kilometer.

(BACA: Grebeg Tumpeng Suro, Masyarakat Dusun Pekulo Rebutan Palawija)

Setelah didoakan, gunungan tumpeng tersebut diperebutkan oleh warga untuk 'ngalap berkah'. Sedangkan nasi dan lauk pauk yang diletakkan di ancak, wadah dari pelepah dan daun pisang langsung disantap bersama-sama oleh warga dan pengunjung di pinggir jalan desa.

Selain di Dusun Pekulo, Grebek Tumpeng Suro juga dilakukan di beberapa tempat lainnya seperti di Dusun Kedawung, Desa Sraten, Kecamatan Cluring yang merayakannya dengan arak-arakan seribu tumpeng dan takir serta digelar juga di Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari.

2. Tradisi Sapi-sapian di Desa Kenjo Banyuwangi

Tradisi ini muncul sejak tahun 1700-an, ketika tiga orang asal Bugis membuka lahan untuk pemukiman dan pertanian. Saat akan membajak tanah, mereka tidak memiliki alat untuk menarik bajak sehingga mereka memutuskan menggunakan tenaga mereka sendiri.

Tradisi Sapi-sapian di Desa Kenjo Banyuwangi.ARSIP PRIBADI ALANOBI Tradisi Sapi-sapian di Desa Kenjo Banyuwangi.
Satu orang memegang kendali bajak dan dua orang menjadi sapi untuk menarik sapi. Karena kelelahan, mereka lalu mencari binatang untuk membantu membajak sawah dan menemukan sapi liar yang kemudian membantu ketiga orang tersebut untuk mengolah lahan pertanian.

(BACA: Sambut Bulan Suro, Tradisi Sapi-sapian Digelar di Banyuwangi)

Untuk menghargai leluhur yang mereka sebut Mbah Daeng, masyarakat menggelar tradisi Sapi-sapian setiap 1 Suro selain itu juga sebagai kegiatan bersih desa.

Nama Kenjo diambil dari nama Kunjo yang dalam bahasa Using berarti tempat air. Saat ini hampir sebagian besar masyarakat Desa Kenjo berprofesi sebagai petani. Tradisi Sapi-sapian sendiri pada tahun 2017 diselenggarakan pada Kamis (2/9/2017).

3. Jamasan Pusaka di Dinas Pariwisata Banyuwangi

Setiap Tahun Baru Jawa selalu digelar jamasan pusaka di Dinas Pariwisata Banyuwangi selama seminggu berturut-turut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com