Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memprihatinkan, Kondisi Badak Terkini di Indonesia

Kompas.com - 23/09/2017, 19:16 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Dari lima jenis spesies badak di dunia, dua diantaranya dimiliki oleh Indonesia. Kedua hewan yang kian langka tersebut ialah badak jawa dan badak sumatera.

Berdasarkan data dari kamera trap, jumlah Badak Jawa di Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTN UK) pada 2016 ada 67 individu termasuk empat anak terbaru, dengan 37 jantan, 30 betina.

Dari ke 67 tersebut terbagi kelas usianya menjadi 13 individu anak-anak yang masih sangat rentan, 54 individu remaja. Hadirnya empat anak baru badak jawa di BTN UK pada 2016 menambah semangat konservasi yang sedang digalakkan.

(BACA: Rayakan Hari Badak Internasional, 4 Anak Badak Jawa Diberi Nama)

Seperti yang dikatakan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, saat menghadiri perayaan World Rhino Day 2017, di BTN UK.

"Ini menjadi berita gembira dan penyemangat konservasi di tengah upaya pelestarian badak Jawa," ujar Wiratno, Jumat (22/9/2017).

(BACA: Souvenir Badak, Harapan Baru Ujung Kulon)

Namun, berbeda dengan kondisi badak jawa yang kian membaik, badak sumatera semakin terhimpit. Mereka terjebak di lokasi-lokasi yang tidak semestinya, seperti hutan tanaman industri (HTI) dan produksi.

"Badak sumatera semakin memprihatinkan, banyak terjebak di tempat yang tidak dilindungi, dan pakan pun kian menipis," ungkap Arnold Sitompul, Direktur Konservasi WWF, dalam acara yang sama.

Ia mengatakan hewan purba yang kehadirannya telah ada sekitar empat juta tahun lalu ini untuk badak sumatera tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Jumlahnya juga kurang dari 100 ekor, tetapi tidak terakomodasi dengan baik seperti di BTN UK, sehingga diduga terus menurun.

Penandatanganan deklarasi Hari Badak Sedunia, bersama menyelamatkan badak jawa, oleh Dirjen Konservasi KLHK di Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, Jumat (22/9/2017).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Penandatanganan deklarasi Hari Badak Sedunia, bersama menyelamatkan badak jawa, oleh Dirjen Konservasi KLHK di Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, Jumat (22/9/2017).
"Mereka yang terjebak tak lagi terlindungi, selain mudah untuk diburu, juga akan tersisihkan dengan sendirinya, karena bahan pakan di hutan industri tempat dia hidup kian habis," ujar Arnold.

Hal senada diungkapkan oleh Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Wiratno. Ia mengatakan perjuangan badak sumatera lebih sulit dibanding badak jawa karena habitatnya kian tergerus.

"Mereka (badak sumatera) lebih keras perjuangannya, karena akibat pembangunan sangat besar sekali di sana. Habitat berubah, luas tutupan hutan berubah," ujar Wiratno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com