Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2017, 20:31 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Mengunjungi Bengkulu tak lengkap rasanya bila Anda tak singgah di Pasar Baru Koto II yang terletak di Kota Bengkulu.

Pasar Baru Koto II berada dalam kawasan komplek kota tua, Kawasan Pecinan. Lokasi ini berjarak dekat dari Benteng Marlborough yang terkenal itu.

Dahulu, saat Bengkulu masih dalam pengaruh Inggris kawasan Baru Koto II merupakan pusat kota. Geliat ekonomi terasa berdenyut di daerah ini dengan pelabuhan yang berhadapan tepat dalam pantauan meriam dari Benteng Marlborough.

(BACA: Kedai Bebek BKB, Menyajikan Bebek Hitam Khas Bengkulu)

Saat ini meski kawasan itu relatif sepi karena berpindahnya pusat kota namun wisatawan masih dapat menemui sisa-sisa kejayaan masa lalu.

Kawasan Baru Koto II disulap menjadi tergabung dengan Baru Koto I. Baru Koto I diperuntukkan bagi pedagang pakaian dan servis elektronik. Sementara Baru Koto II berubah menjadi pasar tradisional dan pusat jajanan sarapan pagi.

(BACA: Lontong Sayur Racikan Ibu Carkinah Membuat Ketagihan)

Ada banyak menu sarapan tersedia di sini seperti soto, lontong tunjang, teh talui (telur), bubur kacang hijau dan lainnya. Lontong tunjang dan teh talui merupakan menu sarapan paling populer.

Teh telur siap menemani Anda menyantap Lontong Tunjang di Bengkulu. Lontong ini  dibaluri kuah santan kental, kerupuk merah dan tunjang sapi. Rasa lontong ini begitu gurih dan nikmat.  KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Teh telur siap menemani Anda menyantap Lontong Tunjang di Bengkulu. Lontong ini dibaluri kuah santan kental, kerupuk merah dan tunjang sapi. Rasa lontong ini begitu gurih dan nikmat.
Lontong tunjang merupakan menu sarapan layaknya lontong pada umumnya namun spesial ditambah dengan kulit tebal sapi. "Ini menu favorit di sini. Lontong tunjang ada kulit tebal sapi menjadikan makan makin seru," ujar Desi, salah seorang pengunjung.

Lontong tunjang dibaluri dengan kuah santan kental, kerupuk merah dan tunjang sapi. Rasa lontong ini begitu nikmat di lidah dan gurih.

Paduan lontong akan semakin seru saat ditambah dengan minuman teh telur. Teh yang diracik bersama telur yang dikocok hingga kental menghadirkan bentuk dan rasa yang segar.

Sarapan di kawasan ini dirasakan seperti menambah wawasan lokal dan nasional. Umumnya saat sarapan orang-orang saling menyapa dan berdiskusi. Diskusi ekonomi, politik lokal hingga nasional juga menyeruak di tengah kedai-kedai yang menyediakan menu sarapan beragam pilihan.

"Jika anda ingin tahu perkembangan politik datang saja ke sini, ada banyak informasi dan isu yang dibahas pengunjung sembari sarapan. Ini tempat yang mencerdaskan," ungkap Gofur, salah seorang pengunjung.

Pengunjung sarapan lontong tunjang sambil diskusi di Bengkulu. Lontong tunjang dibaluri kuah santan kental, kerupuk merah dan tunjang sapi. Rasa lontong ini begitu gurih dan nikmat. Paduan lontong akan semakin seru saat ditambah dengan minuman teh telur.KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Pengunjung sarapan lontong tunjang sambil diskusi di Bengkulu. Lontong tunjang dibaluri kuah santan kental, kerupuk merah dan tunjang sapi. Rasa lontong ini begitu gurih dan nikmat. Paduan lontong akan semakin seru saat ditambah dengan minuman teh telur.
Mereka yang sarapan di lokasi ini beragam kalangan, mulai dari politisi, pengusaha, nelayan, pedagang dan lainnya. Para pecinta olahraga pagi biasanya akan menyempatkan singgah pula di wilayah ini.

"Ini baru pulang jogging dari pantai dan singgah untuk sarapan, saya sudah sering ke sini," kata Angga.

Sesudah mengisi perut dengan lontong tunjang dan teh talui, tak ada salahnya anda melanjutkan petualangan menyusuri kawasan kota tua di Bengkulu hingga menuju pantai panjang, Benteng Marlborough, Rumah Bung Karno, dan kediaman keluarga Fatmawati, istri Bung Karno.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com