Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Persiapan Pengiriman Panda Raksasa dari China ke Indonesia

Kompas.com - 26/09/2017, 15:06 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

WOLONG, KOMPAS.com - Cai Tao dan Hu Chung, pasangan panda yang akan dikirim ke Taman Safari Indonesia (TSI), dalam kondisi sehat untuk melakukan perjalanan panjang dari China ke Indonesia.

Kedua hewan itu dikarantina di Wolong Panda Base yang merupakan bagian dari China Conservation and Research Center for Giant Panda (CCRCGP).

(BACA: Ternyata Panda Juga Suka Cake)

Mereka akan diterbangkan ke Indonesia pada Kamis (28/9/2017) dengan kargo pesawat Garuda Indonesia.

Nah bagaimana persiapan kedua panda raksasa ini menghadapi penerbangan nanti?

Bongot Huaso Mulia, dokter hewan TSI yang berada di Wolong mendampingi kedua panda itu mengatakan, beberapa persiapan memang sudah dilakukan mengadapi pemindahan hewan yang termasuk kategori langka ini.

(BACA: Presiden RI dan Presiden China Akan Resmikan Panda di Taman Safari)

Menurut dia, persiapan pertama ada habituasi, penyesuaian diri panda terhadap lingkungan yang akan dihadapinya dalam perjalanan selama proses pemindahan dari China ke Indonesia.

Suwanto, keeper panda dari Taman Safari Indonesia sedang memberi makan cake kepada Hu Chun salah satu panda yang akan dikirim ke Indonesia, di Wolong Panda Base, Senin (25/9/2017).KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA Suwanto, keeper panda dari Taman Safari Indonesia sedang memberi makan cake kepada Hu Chun salah satu panda yang akan dikirim ke Indonesia, di Wolong Panda Base, Senin (25/9/2017).
Dalam proses pemindahan itu, Cai Tao dan Hu Chung akan masuk dalam kandang besi berukuran panjang 1,80 meter, tinggi 1,50 meter, dan lebar 1,25 meter.

"Yang pertama adalah habituasi. Sekarang di kandang Cai Tao ada kandang kecil. Dia selalu makan di kandang kecil itu. Jadi dia akan berpikir, kalau gua masuk kandang kecil, gua akan makan. Jadi ini tempat yang paling dia suka, bukan tempat yang menakutkan," kata Bongot di Wolong, Senin (25/9/2017).

Kedua panda itu, menurut Bongot, sudah dikarantina sejak sebulan lalu. Selain itu, kedua panda itu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.

"Mereka melakukan medical health check, pemeriksaan gigi, pemeriksaan alat kelamin, mata, telinga, ukuran tubuh, ketebalan lemak, diobservasi makannya selama satu bulan," katanya.

Menurut Bongot yang sudah tinggal selama satu bulan lebih di Wolong ini, kedua panda saat ini dalam keadaan sehat. "Nafsu makan mereka bagus, kotoran mereka bagus, aktivitas mereka bagus, perilaku mereka tidak ada kelainan," ujarnya.

Sementara itu, untuk proses pemindahan sendiri Bongot menyebutkan, kandang tersebut akan diberi alas tidur dan pakan yakni bambu berupa daun dan batang, panda cake, buah-buahan, dan rebung.

Dua kandang  yang akan membawa dua ekor panda dari China ke Indonesia di Wolong Panda Base, Senin (25/9/2017).KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA Dua kandang yang akan membawa dua ekor panda dari China ke Indonesia di Wolong Panda Base, Senin (25/9/2017).
Selain itu, kedua panda yang akan masuk kargo pesawat Garuda ini akan didampingi oleh dua dokter hewan dan dua keeper (pengasuh).

"Kita juga akan bawa medicine, kita bawa emergency, seperti oksigen dan sebagainya buat persiapan," kata Bongot.

Dia optimistis proses pemindahan dua panda raksasa ini akan berjalan baik. Selain kedua insititusi yakni CCRCGP dan TSI sudah berpengalaman dalam hal pemindahan satwa, kedua panda itu juga sudah terbiasa berpindah-pindah dengan alat transportasi.

"Hewan ini sendiri paling sering dipindah-pindah, mobilisasi ke satu tempat ke tempat lainnya. Ini bukan hal yang aneh bagi mereka untuk masuk kandang kecil," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com