Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Pinnacles, Padang Pasir di Perth yang Dipenuhi Ribuan Batu Karang

Kompas.com - 30/09/2017, 10:03 WIB
WIENDA PUTRI NOVIANTY

Penulis

KOMPAS.com - Selain dikenal dengan keragaman binatang liarnya, Australia juga dikenal dengan wilayahnya yang didominasi oleh hamparan padang pasir.

Di Australia Barat, tepatnya di dekat kota Cervantes, terdapat gurun yang terkenal dengan batuan-batuan karang yang berdiri di sepanjang hamparan gurun berpasir kuning.

The Pinnacles, berlokasi di Taman Nasional Nambung menyajikan pemandangan yang cantik sekaligus misterius karena keberadaan pilar-pilar karang yang entah dari mana asalnya.

(BACA: Menjelajah Perth, Kota Incaran Wisatawan Indonesia)

Dilansir dari website Australia.com, The Pinnacles sudah terbentuk sejak ribuan tahun yang lalu di zaman ketika pasirnya masih berada di bawah laut. Batuan-batuan yang bertebaran ini diprediksi sudah terbentuk sekitar 25.000 sampai 30.000 tahun yang lalu.

Untuk dapat mengunjungi The Pinnacles, Anda disarankan menyewa mobil dari kota Perth. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan mengendarai mobil selama kurang lebih 3 jam menyusuri Indian Ocean Drive.

Burung kakak tua yang diketahui sebagai salah satu hewan endemik Australia sedang berkeliaran di The Pinnacles, Taman Nasional Nambung, Australia Barat, Jumat (08/9/2017).KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Burung kakak tua yang diketahui sebagai salah satu hewan endemik Australia sedang berkeliaran di The Pinnacles, Taman Nasional Nambung, Australia Barat, Jumat (08/9/2017).
Di sepanjang perjalanan Anda dapat menikmati pemandangan gurun yang membentang luas di sebelah kiri kanan jendela mobil Anda.

(BACA: Sisi Lain Perth, dari Hiburan Malam sampai Gemerlap Lampu Kota)

Setibanya di tempat ini, Anda langsung akan menjumpai hamparan gurun yang dihiasi batuan karang yang menjulang. Ribuan variasi  ukuran pilar batu karang mulai dari yang kecil hingga yang menjulang tinggi siap meramaikan pemandangan Anda selama berkeliling di The Pinnacles.

Jika Anda beruntung, Anda akan bertemu satwa liar seperti kanguru ataupun burung kakak tua yang berkeliaran di sekitar area padang pasir.

(BACA: Kenapa Pilih Liburan ke Perth Ketimbang Sydney?)

Taman Nasional ini menyediakan jalur kendaraan yang memudahkan para pengunjung yang ingin berkeliling dengan menggunakan mobil.

Trek mobil yang memudahkan pengunjung berkeliling di The Pinnacles, Taman Nasional Nambung, Australia Barat, Jumat (08/9/2017).KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Trek mobil yang memudahkan pengunjung berkeliling di The Pinnacles, Taman Nasional Nambung, Australia Barat, Jumat (08/9/2017).
Bagi Anda yang gemar trekking, disediakan juga trek jalan yang akan membawa anda menyusuri area gurun. Spot-spot foto pun juga sudah disediakan. Fasilitas umum seperti toilet juga tertata rapi dan bersih di area pintu masuk area taman nasional Nambung.

Jika Anda ingin mengunjungi tempat ini sangat disarankan saat pagi atau sore hari sehingga terik matahari tidak terlalu menyengat ke kulit.

Untuk mendapat pemandangan yang lebih cantik, Anda dapat mengunjungi The Pinnacles di musim semi atau kisaran bulan September-November sehingga selain melihat batuan-batuan cantik, bunga-bunga liar yang bermekaran akan menambah cantik pemandangan di gurun ini.

Hamparan batuan karang dihiasi oleh tanaman liar di The Pinnacles, Taman Nasional Nambung, Australia Barat, Jumat (08/9/2017).KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Hamparan batuan karang dihiasi oleh tanaman liar di The Pinnacles, Taman Nasional Nambung, Australia Barat, Jumat (08/9/2017).
Untuk biaya masuk ke The Pinnacles, Anda akan dikenakan biaya sebesar 11 dollar Australia atau sekitar Rp 116.500 per mobil dan tiket ini dapat berlaku untuk seluruh taman nasional di Australia Barat dalam masa tenggang tidak kurang dari 24 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com