Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Sahabat Baduy: Banyak Informasi "Ngaco" tentang Baduy

Kompas.com - 03/10/2017, 20:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Komunitas Sahabat Baduy, Ike Ahmad mengatakan banyak informasi yang salah tentang wisata Baduy. Hal itu menyebabkan wisatawan tak mendapatkan pengetahuan yang sesuai tentang Baduy.

"Kita sering banget lihat di media, di Google banyak informasi tentang Baduy, informasinya itu seliweran. Ngaco. Kalau sudah konteksnya ke adat istiadat, budaya, itu awur-awuran deh," kata Ike saat berbincang di sela-sela acara Sapa Baduy di Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu lalu.

BACA: Sampah Plastik Masih Terlihat di Jalur Pendakian Menuju Baduy Dalam

Ike mencontohkan salah satu informasi yang beredar seperti asal muasal Suku Baduy. Ia menyebut bila ada informasi bahwa Suku Baduy berhubungan dengan Siliwangi adalah tak benar.

"Terus ada yang jual paket-paket wisata Rp 350.000 itu cuma 45 menit (sampai). Itu jangan ngebohongin, itu dari mana (mulai mendakinya). Harus jelas dan clear. Boleh aja berbisnis tapi yang fair," ujarnya.

Komunitas Sahabat Baduy menuju Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (30/9/2017).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Komunitas Sahabat Baduy menuju Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (30/9/2017).
Ike mengaku Komunitas Sahabat Baduy sering memberitahu wisatawan yang ingin pergi ke Baduy terkait sejarah dan informasi wisata. Ike melakukan lewat bantuan media sosial.

"Kita terus terang suka mensusupi. Kita kasih tau jalur lewat ini berapa lama. Kebiasaan ini saya tak bosen. Saya inbox aja. saya sampaikan ya, silakan berwisata tapi tolong jaga (Baduy)," jelasnya.

BACA: Yuk... Belajar dari Kearifan Lokal Masyarakat Baduy

Komunitas Sahabat Baduy adalah komunitas yang beranggotakan wisatawan yang gemar berwisata dan peduli terhadap masyarakat Baduy. Anggotanya bersifat umum dan didominasi oleh karyawan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Sahabat Baduy sendiri berangkat dari komunitas biasa antar kita antar teman itu kurang lebih tiga tahun yang lalu. Diawali oleh kecintaan kami terhadap Baduy. Ada banyak pelajaran yang kita tangkap dan pelajari dan kita bawa ke kota," kata Ike.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com