Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Manakah Cendol Berasal?

Kompas.com - 04/10/2017, 16:10 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minuman cendol memang memiliki rasa yang lezat. Karena kelezatan itu CNN Internasional memasukkan cendol sebagai 50 minuman terlezat di dunia.

Belakangan cendol menjadi sorotan bukan karena kelezatan melainkan media luar negeri Insider menyebut cendol berasal dari Malaysia. Sontak hal tersebut menimbulkan kemarahan netizen Indonesia. Namun apakah benar cendol berasal dari Indonesia? 

"Cendol diduga kuat berasal dari Indonesia. Hal itu dibuktikkan dengan maraknya cendol di wilayah pedesaan tempo dulu sampai detik ini," kata Dosen Prodi Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Priyatmoko saat dihubungi KompasTravel, Selasa (3/10/2017).

(BACA: Ribut Cendol Diklaim Malaysia, tetapi Minumnya Teh Thailand)

Heri menyebutkan ditinjau dari bahan pembuatannya, cendol memang produk pedesaan agraris. Sebab cendol terbuat dari tepung beras. 

"Budidaya padu dalam ekologi sawah Indonesia sangat mendukung lahirnya cendol. Wajar jika ia tumbuh subur di lingkungan pedesaan. Dilihat sebagai produk sejarah kebudayaan, cendol menjadi pencapaian penting manusia Indonesia di dapur karena bahan beras yang mudah disediakan tak perlu impor, bisa mandiri menyediakan sendiri," kata Heri.

(BACA: 10.000 Gelas Per Hari, Ini Kisah Sukses Si Radja Cendol)

Namun begitu, cendol yang juga dikenal dengan nama dawet ini memiliki kemungkinan menyebar di daerah Asia Tenggara karena ekologi persawahan yang mirip dengan di Indonesia. 

Cendol Kacang Polong kaya antioksidan.TABLOID NOVA/AHMAD FADILAH Cendol Kacang Polong kaya antioksidan.

Pendiri gerai minuman Radja Cendol, Danu Sofwan dihubungi KompasTravel, Jumat (29/9/2017) mengungkapkan harapannya agar cendol dapat didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia, seperti rendang dan pempek. 

"Saya mencoba menghubungi Kemendikbud melalui email. Saya masih ingat jawaban mereka akan dipertimbangkan, terima kasih telah mengubungi. Saya coba follow up sampai sekarang tak ada jawaban. Cukup ironis karena di Malaysia cendol lebih diapresiasi. Berbanding terbalik dengan di Indonesia, yang antreannya panjang berasal dari luar," kata Danu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com