JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pembatalan wisatawan yang ingin berlibur ke Bali sudah terjadi akibat imbas peningkatan aktivitas Gunung Agung.
Ia memperkirakan pembatalan terjadi sekitar 20-30 persen atau sekitar 60.000 wisatawan mancanegara (wisman).
"Untuk pariwisata. Jadi mungkin sudah harus disebutkan (pembatalan). Sudah ada cancellation yang jumlah persisnya tak ada yang tahu tapi kira-kira 20-30 persen," kata Arief saat ditemui seusai acara Launching "ToF 2017" di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (4/10/2017).
(BACA: Bila Gunung Agung Erupsi, Kota Denpasar Jadi Tempat Evakuasi Wisatawan)
Ia mengatakan setiap hari ada sekitar 15.000 wisman yang datang ke Bali. Menurut Arief, rata-rata lama masa tinggal wisman di Bali yaitu empat hari.
(BACA: 70.000 Turis Kemungkinan Batal ke Bali, Dispar Bentuk Crisis Center)
Meski telah memiliki perkiraan, Arief menyebut data pembatalan kunjungan wisman ke Bali akibat peningkatan status Gunung Agung tak bisa dikonfirmasi ulang. Menurutnya, tak ada data pasti terkait pembatalan kunjungan wisman ke Bali.
"Tapi karena saya harus mengantisipasi, akhirnya angka itu saya keluarkan," ujar Arief.
Hingga Sabtu (30/9/2017) pagi, kondisi Gunung Agung tertutup mendung dan kabut. Pada Sabtu dini hari, hujan sempat turun di sekitaran pos pemantauan.
Berdasarkan data Pos Pemantauan Gunungapi Agung, pada Jumat kemarin, dari pukul 00.00 Wita hingga 24.00 Wita, terjadi 565 kali gempa vulkanik dalam, 198 gempa vulkanik dangkal, dan 26 kali gempa tektonik lokal.
Pada Kamis lalu, terjadi 444 kali gempa vulkanik dalam, 230 vulknaik dangkal dan 60 kali gempa tektonik lokal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.