Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Digarap Serius, Batam dan Bintan Bisa Dongkrak Kunjungan Wisman

Kompas.com - 16/10/2017, 14:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah berupaya mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia agar bisa mencapai angka 15 juta orang.

Salah satu caranya adalah dengan menggencarkan promosi wisata di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, tepatnya di Batam dan Bintan.

(BACA: Wajib Coba, 5 Aktivitas Seru saat Berlibur di Club Med Bintan)

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata, Rizky Handayani Mustafa menilai jika digarap dengan serius, Batam dan Bintan sangat potensial mendongkrak kunjungan wisman ke Indonesia. Karena lokasinya yang relatif dekat dengan dua negara tetangga, yakni Singapura dan Johor Bahru, Malaysia.

"Batam dan Bintan memiliki posisi yang sangat strategis dan potensial untuk mewujudkan target agar jumlah wisman bisa mencapai 15 juta orang pada tahun ini," kata Rizky kepada Kompas.com di Singapura, Minggu (15/10/2017).

(BACA: Ini Hotel Aston Terbaru di Batam)

Saat ini, Kemenpar sedang menggandeng para pelaku industri pariwisata di Batam dan Bintan untuk bekerja sama menawarkan paket promo wisata untuk para wisatawan asal Singapura dan Malaysia. Paket promo wisata ini merupakan bagian dari program cross border tourism yang kini tengah digalakan oleh Kemenpar.

Suasana di Pagoda Quan Am Tu yang dibangun di kamp pengungsi di Pulau Galang, Kepulauan Riau, Minggu (8/2/2015). Dipulau inilah sebanyak 250.000 pengungsi dari Vietnam, Kamboja dan Thailand ditampung dari kurun waktu 1979 hingga 1996. Sekarang kamp ini menjadi salah satu objek wisata sejarah di Batam.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Suasana di Pagoda Quan Am Tu yang dibangun di kamp pengungsi di Pulau Galang, Kepulauan Riau, Minggu (8/2/2015). Dipulau inilah sebanyak 250.000 pengungsi dari Vietnam, Kamboja dan Thailand ditampung dari kurun waktu 1979 hingga 1996. Sekarang kamp ini menjadi salah satu objek wisata sejarah di Batam.
Menurut Rizky, untuk mendatangkan 15 juta wisman di tahun 2017, diperlukan 4,05 juta wisatawan pelintas batas. Di sinilah, wisman asal Singapura dan Malaysia dipandang berpotensi mendongkrak jumlah wisman ke Indonesia karena lokasinya yang berdekatan.

Paket promo wisata di Batam dan Bintan yang kini ditawarkan untuk para wisatawan asal Singapura dan Malaysia adalah potongan harga saat hari kerja atau weekdays.

Rizky mengatakan, adanya promo wisata saat weekdays dilatarbelakangi masih kecilnya jumlah kunjungan wisatawan asal Singapura dan Malaysia saat waktu tersebut.

"Saat weekend memang ramai. Tapi ketika weekdays ini yang masih sedikit. Akibatnya banyak kamar-kamar hotel yang kosong. Dari situlah, kita mulai berpikir bagaimana jika mereka ditawarkan untuk tetap mau datang saat weekdays," kata Rizky.

Menurut Rizky, wisatawan asal Singapura dan Malaysia yang mau datang ke Batam dan Bintan pada hari Senin-Kamis akan memperoleh paket perjalanan dengan harga yang relatif murah, seperti memperoleh harga tiket kapal penyeberangan (feri) dengan rute Singapura-Batam pulang pergi hanya dengan 20 dollar Singapura sudah termasuk terminal fee.

Resort di Club Med Bintan, berada di pinggir Pantai Lagoi, Bintan.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Resort di Club Med Bintan, berada di pinggir Pantai Lagoi, Bintan.
Untuk memperoleh tiket feri dengan harga tersebut, Rizky menyebut wisatawan hanya perlu memilih salah satu dari 250 paket tour dari 58 industri pariwisata yang ada di Kepri, meliputi jasa di bidang perhotelan, spa, golf, dan paket tur.

Rizky memaparkan tarif feri dengan harga 20 dollar Singapura ini berlaku untuk perjalanan dengan menggunakan Kapal Batam Fast ke tiga dermaga yang ada di Batam, yakni Batam Center, Sekupang dan Nongsa Pura. Sedangkan bila dermaga tujuannnya ke Harbour Bay, maka harga tiketnya sedikit lebih mahal, yakni menjadi 26 dollar Singapura untuk weekdays.

"Harga ini sangat murah dibanding harga normal sebesar 48 dollar Singapura," ujar Rizky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com