Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemerintah Tangkal Hoaks Gunung Agung

Kompas.com - 17/10/2017, 17:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Bali dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah membentuk Task Force (posko) Bali Tourism Hospitality (BTH). Hal ini termasuk dalam kegiatan mitigasi bencana antisipasi erupsi Gunung Agung yang sedang dalam kondisi awas.

"Kita selalu berpinsip pada transparasi dan akuntabilitas, tak ada yang kita sembunyikan. Bali aman, kecuali di radius sampai 12 kilometer dari Gunung Agung. Di radius tersebut juga tak banyak aktivitas wisata, hanya ada Tulamben daerah diving," sebut Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana pada acara Diskusi bersama Forum Wartawan Pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (16/10/2017).

BACA: Bila Gunung Agung Erupsi, Kota Denpasar Jadi Tempat Evakuasi Wisatawan

Lewat Bali Tourism Hospitality, informasi mengenai Gunung Agung harus update alias diperbaharui dua kali dalam sehari.

Pitana menjelaskan Bali Tourism Hospitality (BTH) berprinsip pada tiga hal. Pertama, BTH selalu melekat di posko badan penanggulangan di Karangasem, Bali, sehingga informasi selalu akurat dan sesuai waktu terjadi.

Kedua, BTH hanya holeh mengambil data dan informasi dari posko untuk kemudian diolah menjadi informasi yang lebih dapat dipahami masyarakat. Data tersebut juga harus disebarluaskan seluas-luasnya. Misal lewat Kementerian Luar Negeri, VITO (Visit Indonesia Tourism Office) agar diteruskan ke media dan agen travel setempat. Ketiga, fungsi lain BTH adalah mengklarifikasi hoaks.

Petugas membaca grafik seismogram hasil pemantauan aktivitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (19/9/2017). Sejak Senin, 18 September, pukul 21.00 Wita, status Gunung Agung dinaikkan dari level Waspada ke Siaga menyusul meningkatnya gempa vulkanik yang terdeteksi melalui pos pemantauan.ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Petugas membaca grafik seismogram hasil pemantauan aktivitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (19/9/2017). Sejak Senin, 18 September, pukul 21.00 Wita, status Gunung Agung dinaikkan dari level Waspada ke Siaga menyusul meningkatnya gempa vulkanik yang terdeteksi melalui pos pemantauan.
Menanggapi negara yang membuat travel advisory bagi warganya yang ingin berkunjung ke Bali, Pitana maklum. 

"Kalau mereka (negara) tidak memberi travel advisory, terjadi sesuatu, maka mereka akan dihabisi oleh masyarakat. Maka kami tidak secara langsung meminta mencabut travel advisory, tetapi kami menjelaskan apa yang terjadi," kata Pitana.

BACA: Menpar Pantau Keadaan Gunung Agung sampai Pura Besakih

Kemenpar sendiri tidak melakukan perubahan strategi pemasaran Bali terkait isu Gunung Agung. Justru saat ini Kemenpar semakin intensif melakukan promosi, karena kondisi Gunung Agung yang tidak diketahui kapan akan meletus.

Kajian ilmiah Pusat Vulkanologi juga disebutkan hanya daerah dengan radius sembilan sampai 12 kilometer yang terkena imbas langsung jika Gunung Agung meletus.

Berbagai mitigasi bencana juga telah dilakukan, termasuk pemindahan wisatawan dengan moda transportasi lain dan pengalihan bandara yang disusun oleh Kementerian Perhubungan, jika memang diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com