Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2017, 14:32 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Pariwisata di Magelang Raya, Kabupaten Magelang dan Kota Magelang, Jawa Tengah semakin menggeliat. Wisatawan tidak lagi hanya ke Candi Borobudur sebagai destinasi utama akan tetapi juga bergeser ke destinasi-destinasi alternatif yang tumbuh pesat di penjuru wilayah ini.

Karena itu, Magelang membutuhkan pusat cenderamata yang representatif untuk mendukung pariwisata. Fasilitas ini menjadi pelayanan penting untuk wisatawan dari luar daerah.

"Magelang membutuhkan satu tempat yang lengkap untuk beli oleh-oleh, ada cenderamata, makanan, pakaian, apa pun yang khas Magelang. Contoh di Bali, ada Krisna, kalau dulu Pasar Sukawati. Di sana mau nyari apa pun ada, lokasinya nyaman," kata Chairman Borobudur Travel Market and Extpo (BTMX) 2017 Sugeng Sugiantoro, belum lama ini.

(BACA: Unik, Masjid Berornamen Kelenteng Ini Ada di Magelang)

Sugeng menyebut, di Magelang, memang sudah banyak bermunculan toko oleh-oleh. Namun masih dinilai kurang menampung keinginan wisatawan terhadap pusat oleh-oleh yang luas, lengkap dan strategis.

Tidak hanya wisatawan, menurut Sugeng, para perajin maupun pelaku wisata yang tergabung dalam Pesona Magelang (Pesma) sendiri membutuhkan tempat untuk memasarkan produk-produk mereka.

"Sejauh ini kalau mau beli oleh-oleh hanya ke toko tertentu saja. Teman-teman Pesma, perajin cenderamata, kadang ingin memasarkan produk mereka langsung kepada wisatawan tapi belum menemukan wadahnya," ujar General Manager MesaStila Resort and Spa itu.

(BACA: Fun Off Road Merapi, Wisata Anti-mainstream di Magelang)

Selain itu, acara-acara berbasis pariwisata juga amat dibutuhkan. Sepeti BTMX 2017 yang digelar pada 14-15 Oktober 2017 di Grand Artos Magelang. BTMX melibatkan 53 buyers (60 orang delegasi) dan 51 sellers (85 orang delegasi).

Para buyers mendapatkan banyak informasi seputar potensi pariwisata Jawa Tengah yang ditawarkan para sellers. Buyers datang dari enam negara, yakni Malaysia, Singapura, China, Australia, dan Jepang serta Indonesia (Jakarta, Bali, Sidoarjo, Bandung, dan lainnya).

"Adapun sellers semuanya dari dalam negeri, utamanya Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan sekitarnya. Para sellers terdiri dari kalangan perhotelan, pusat rekreasi, wisata agro, spa, adventure, dan lain sebagainya," kata Sugeng Sugiantoro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com