Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Kita Ditolak untuk Masuk ke Negara Lain?

Kompas.com - 27/10/2017, 17:28 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkadang, Warga Negara Indonesia (WNI) bisa ditolak untuk masuk negara lain meski ketentuannya (paspor dan visa) sudah lengkap.

Ketika orang yang ditolak berjumlah banyak, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi diplomatik Indonesia dengan negara tersebut. Namun, bisa jadi pihak imigrasi suatu negara hanya menolak satu atau dua orang dari Indonesia.

 
Dengan dokumen yang lengkap dan prosedur yang sudah ditaati, tak jarang WNI dibuat bingung. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa sebenarnya pertimbangan imigrasi negara yang dikunjungi?
 
Kepala Bagian Humas Direktorat Jendral Keimigrasian, Agung Sampurno menjelaskan bahwa ada beberapa parameter profiling yang dipegang petugas imigrasi untuk akhirnya memutuskan boleh atau tidaknya seseorang tersebut masuk negaranya.
 
"Hal yang sangat diperhatikan sebenarnya ada dua, yaitu dokumen keimigrasian dan membaca perawakan si orang tersebut," ujar Agung kepada KompasTravel, Kamis (26/10/2017).
 
Pertama dari profiling dokumen keimigrasian, yaitu paspor, akan diperiksa keasliannya. Tentu hanya yang asli yang boleh masuk.
 
Hal yang suka diabaikan WNI ialah hal-hal yang meragukan keaslian dari paspor itu. Misal kertas lecek, dokumen terlipat-lipat, kotor, adanya coretan, dan sebagainya.
 
"Budaya pemakaian paspor yang juga harus diperhatikan. Singapura itu biasa rapih, disiplin memegang paspor, warga dunia sudah percaya," tuturnya.
 
Kedua, yang sesuai dengan standar pengecekan petugas keimigrasian dunia ialah profiling passenger atau perawakannya. Menurutnya, petugas tentu akan selektif melihat mana yang rapi, bersih, dan tak akan membuat masalah di negaranya.
 
"Misal diihat yang sedang flu, berpenyakitan sampai keluar ingus. Itu pasti ditahan, selai karena akan menyebarkan virusnya, juga dirasa tidak meyakinkan," terangnya.
 
Menurut Agung, dalam prinsip keimigrasian dunia, hanya orang yang bonafit atau yang menguntungkan yang boleh masuk negara lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com