Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ini Ruang Anak Terindah di Seluruh Museum Indonesia?

Kompas.com - 04/11/2017, 19:28 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang bermain anak menjadi penyelamat di kala orang tua ingin serius menikmati koleksi atau karya seni di museum. Namun ada kalanya, museum tak memiliki ruang anak yang layak. Sehingga membawa anak ke museum menjadi pertimbangan tersendiri bagi orang tua.

Namun jika Anda berencana pergi ke Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Macan), jangan pernah ragu membawa anak Anda.

(Baca juga : Mengintip Peninggalan Jenderal Besar di Museum Satriamandala)

Ada berbagai fasilitas dan hiburan yang disediakan oleh Museum Macan bagi anak-anak. Salah satunya adalah Ruang Seni Anak yang didedikasikan khusus bagi anak-anak.

Museum Macan bahkan sampai menunjuk seniman Entang Wiharso untuk mendekorasi Ruang Seni Anak. Bukan sekadar mendekorasi, Entang akhirnya membuat Ruang Seni Anak menjadi sebuah seni instalasi.

(Baca juga : Ketika Wakil Gubernur Pattani Kagumi Museum Timah Indonesia)

Membuka pintu Ruang Seni Anak di Museum Macan bak masuk ke sebuah taman seni, membuat takjub. Entang menamakan Ruang Seni Anak dengan nama Floating Garden atau Taman Apung.

"Ini adalah bentuk presentasi manusia dengan alam. Ada unsur edukasi baik dari seni rupa maupun lingkungan yang saat ini konteksnya urgent (gawat)," kata Entang Wiharso yang ditemui di press tour Museum Macan, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Karya Entang Wiharso di Ruang Seni Anak Taman Apung, Museum MACAN.KOMPAS.com/SILVITA AGMASARI Karya Entang Wiharso di Ruang Seni Anak Taman Apung, Museum MACAN.
Entang bercerita bahwa ide Taman Apung muncul saat ia harus membuat taman kecil di depan studio kerjanya di Amerika Serikat. Berada di taman malah membuatnya berpikir. Ada begitu banyak kekayaan dari tanaman yang terus bertumbuh, berbunga, dan menjadi buah.

Alhasil Entang memotret tanaman-tanaman di taman kecilnya. Ia kemudian mencetak foto tanaman di plexiglass dan membuat cetakan berpola di alumunium.

"Saya pilih aluminium karena sifatnya domestik. Bahan ini begitu dekat dengan kehidupan kita. Bisa kita temui di sendok atau garpu. Ada pertimbangan dari segi estetika juga, kenapa finishing-nya glossy. Saya ingin draw attention (mencuri perhatian) dan membuat orang ingin memegangnya," sebut Entang.

Cetakan alumunium karya Entang Wiharso di Ruang Seni Anak Taman Apung, Museum MACAN.KOMPAS.com/SILVITA AGMASARI Cetakan alumunium karya Entang Wiharso di Ruang Seni Anak Taman Apung, Museum MACAN.
Pada cetakan aluminium, Entang membuat pola berbentuk fauna, flora, dan manusia dalam bentuk anak-anak yang ditempel di dinding. Sedangkan di plexiglass berbentuk lingkaran, Entang bermain detail pola dan warna dari potret tanaman.

Plexiglass tersebut ia eratkan satu sama lain membentuk juntaian yang memenuhi dinding. Ada juga plexiglass yang langsung ditempel di dinding, sehingga dinding memiliki pola polkadot.

Tak hanya dekorasi, Entang juga membuat cetakan aluminium yang dapat membantu anak belajar membuat karya seni. Caranya anak hanya perlu menjiplak kertas di cetakan aluminium yang tertempel rapat di meja, kemudian mengarsir kertas dengan pensil warna yang telah disediakan. Jadilah sebuah karya seni cetak yang penuh warna!

Kabar gembiranya lagi tak dipungut biaya sama sekali bagi anak yang ingin melakukan prakarya di Ruang Seni Anak.

Seni instalasi dari Entang Wiharso di Ruang Seni Anak Taman Apung, Museum MACAN.KOMPAS.com/SILVITA AGMASARI Seni instalasi dari Entang Wiharso di Ruang Seni Anak Taman Apung, Museum MACAN.
Selain Ruang Seni anak, fasilitas yang diberikan Museum Macan bagi pengunjung anak-anak adalah petunjuk untuk memecahkan teka-teki yang dapat dicari di koleksi pameran, dan tur keluarga yang dilaksanakan setiap Sabtu pukul 10.00 dengan maksimal diikuti 20 orang per kelompok.

Tiket masuk biasa (tanpa keanggotaan) di Museum Macan dihargai Rp 50.000 untuk orang dewasa, Rp 40.000 untuk lansia, dan Rp 30.000 untuk anak-anak.

Museum Macan terletak di Jalan Panjang Nomor 5, Jakarta Barat. Museum ini buka dari Hari Selasa-Minggu, dengan jam operasional mulai pukul 10.00-19.00 WIB. Tutup di hari Senin dan libur nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com