Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Hitungan Menit, Tiga Gunungan Haul Ki Ageng Joko Tarub Ludes!

Kompas.com - 07/11/2017, 10:15 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

GROBOGAN, KOMPAS.com - Warga Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar acara kirab budaya untuk memeringati Haul Ki Ageng Joko Tarub, Minggu (5/11/2017) siang.

Dalam tradisi tahunan itu, warga mengarak gunungan berupa hasil bumi sejauh kurang lebih dua kilometer menuju lapangan desa setempat.

(Baca juga : Surga Tersembunyi di Tengah Hutan, Layak Jadi Ikon Wisata Grobogan)

Sebelumnya, tiga gunungan setinggi 2,5 meter tersebut didoakan terlebih dahulu di Balai Desa. Nampak sejumlah petinggi trah Keraton Surakarta Hadiningrat hadir dalam acara Haul Ki Ageng Joko Tarub.

Usai mengikuti serangkaian doa, petinggi trah Keraton Surakarta Hadiningrat selanjutnya  berziarah ke makam leluhur kesultanan itu.

(Baca juga : Usai Idul Adha, Yuk Lihat Gunungan dan Kirab Prajurit Keraton Yogyakarta)

Meski gerimis sempat turun selama beberapa menit, namun hal itu tak lantas menyurutkan niat masyarakat untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam acara kirab budaya tersebut.

Sejak pagi, warga telah berkerumun di beberapa titik lokasi desa, menunggu arak-arakan gunungan yang diiringi pertunjukan karnaval budaya itu.

Warga Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar acara kirab budaya untuk memperingati Haul Ki Ageng Joko Tarub, Minggu (5/11/2017) siang. Dalam tradisi tahunan itu, warga mengarak gunungan berupa hasil bumi sejauh kurang lebih dua kilometer menuju lapangan desa setempat.KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Warga Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar acara kirab budaya untuk memperingati Haul Ki Ageng Joko Tarub, Minggu (5/11/2017) siang. Dalam tradisi tahunan itu, warga mengarak gunungan berupa hasil bumi sejauh kurang lebih dua kilometer menuju lapangan desa setempat.
Selesai diarak, gunungan yang telah diletakkan di lapangan tanpa basa-basi langsung diserbu oleh ratusan warga baik bocah, pemuda maupun orangtua.

Warga rupanya ingin ngalap berkah dengan berupaya mendapatkan isi gunungan yang merupakan hasil pertanian warga Desa Tarub itu. Hanya dalam hitungan menit, isi gunungan berupa sayur, buah dan jajanan desa ludes tak bersisa.

Uniknya, isi gunungan yang tercecer di tanah masih tetap saja diserbu warga. Tak peduli belepotan, warga memunguti sisa isi gunungan yang berserakan di lapangan yang telah becek akibat diguyur hujan tersebut.

Proses berebut gunungan menjadi tontonan yang menarik bagi warga lainnya. Bahkan, jamak warga dari berbagai daerah menyempatkan diri berkunjung ke Desa Tarub hanya untuk menyaksikan Haul Ki Ageng Joko Tarub.

"Saya bersama keluarga sering datang ke Desa Tarub saat acara Haul. Seru dan menarik melihat tahap demi tahap acara Haul," kata Rusdiyat (45), warga Demak.

Warga Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar acara kirab budaya untuk memperingati Haul Ki Ageng Joko Tarub, Minggu (5/11/2017) siang. Dalam tradisi tahunan itu, warga mengarak gunungan berupa hasil bumi sejauh kurang lebih dua kilometer menuju lapangan desa setempat.KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Warga Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar acara kirab budaya untuk memperingati Haul Ki Ageng Joko Tarub, Minggu (5/11/2017) siang. Dalam tradisi tahunan itu, warga mengarak gunungan berupa hasil bumi sejauh kurang lebih dua kilometer menuju lapangan desa setempat.
"Acara Haul inilah yang selalu kami nanti. Dari kecil hingga sekarang saya ikut berebut gunungan. Meski dapat sisa yang tercecer di tanah, saya sudah bersyukur. Seikat kacang panjang ini rencananya mau saya oseng-oseng untuk dimakan. Pastinya berkah," kata warga Desa Tarub, Maryatun (50).

Juru Kunci Makam Ki Ageng Joko Tarub, KRT Hastono Adipuro, mengatakan, kirab budaya dalam rangka Haul Ki Ageng Joko Tarub itu sudah berlangsung turun temurun sejak ratusan tahun silam. Tradisi di Desa Wisata ini akan terus dilestarikan sebagai maksud nguri-nguri budaya.

Hasil pertanian dijadikan sebagai isi gunungan adalah bentuk penghormatan warga terhadap leluhur Joko Tarub yang dulunya juga seorang petani.

"Ini juga bentuk rasa syukur masyarakat terhadap sang pencipta karena pertanian di desa kami melimpah," katanya.

Sosok Ki Ageng Joko Tarub, kata dia, adalah leluhur para Raja tanah Jawa, khususnya dari leluhur dari Keraton Surakarta Hadiningrat.

Warga Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar acara kirab budaya untuk memperingati Haul Ki Ageng Joko Tarub, Minggu (5/11/2017) siang. Dalam tradisi tahunan itu, warga mengarak gunungan berupa hasil bumi sejauh kurang lebih dua kilometer menuju lapangan desa setempat.KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Warga Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar acara kirab budaya untuk memperingati Haul Ki Ageng Joko Tarub, Minggu (5/11/2017) siang. Dalam tradisi tahunan itu, warga mengarak gunungan berupa hasil bumi sejauh kurang lebih dua kilometer menuju lapangan desa setempat.
"Sehingga jajaran trah keraton Surakarta Hadiningrat selalu hadir mengikuti haul. Usai mengikuti arak-arakan gunungan, mereka langsung berziarah di Makam Ki Ageng Joko Tarub," katanya.

Kepala Desa Tarub, Ali Maskhuri menyampaikan, setiap tahun antusias warga menyambut haul Ki Ageng Joko Tarub sangat baik. Karenanya TNI, kepolisian serta Satpol PP juga dilibatkan untuk mengawal berlangsungnya acara Haul Ki Ageng Joko Tarub.

"Ki Ageng Joko Tarub adalah cikal bakal desa kami. Saat Haul, aparat gabungan disebar untuk mengamankan. Jalanan jadi macet disesaki warga dan juga pengunjung," pungkas Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com