Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Destinasi Wisata Religi Baru di Lamongan

Kompas.com - 17/11/2017, 07:04 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Selain Kawasan Makam Sunan Drajat yang ada di Kecamatan Paciran, kini ada destinasi wisata religi baru yang ada di Kabupaten Lamongan. Yakni, Masjid Namira yang berada di Jalan Raya Mantup Lamongan km.5 atau tepatnya di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur.

Nama Masjid Namira mendadak viral di media sosial (medsos) mulai Bulan Ramadhan tahun ini, dan hingga kini terus banyak dikunjungi orang. Baik mereka yang berdomisili di Lamongan dan sekitarnya, maupun orang-orang dari berbagai kota lain di Indonesia yang penasaran usai melihat di medsos dan pemberitaan media.

(Baca juga : Wisata Religi di Lasem, Ini Tiga Kelenteng Tua yang Bisa Dikunjungi)

Masjid Namira sebenarnya pertama kali digunakan pada tanggal 1 Juni 2013, menempati lahan 0,9 hektare dengan luas bangunan mencapai 1.100 meter persegi dan mampu menampung sekitar 500 jamaah.

Salah satu halaman parkir di Masjid Namira yang berada di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur.KOMPAS.com/HAMZAH Salah satu halaman parkir di Masjid Namira yang berada di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur.
Namun seiring perkembangan waktu, dengan banyaknya jamaah yang hadir dan kesulitan mendapatkan tempat parkir, akhirnya masjid diperbarui dan berhasil rampung pada 2 Oktober 2016. Dengan bangunan baru memiliki lahan seluas 2,7 hektare dan luas bangunan mencapai 2.750 meter persegi, serta mampu menampung sekitar 2.500 jamaah.

“Sejak saat itu, pengunjung mulai ramai berdatangan setiap hari. Bahkan kalau hari Sabtu dan Minggu, rata-rata pengunjung bisa mencapai sekitar 2.000-an orang. Ada yang dari dalam kota, ada juga yang berasal dari luar kota. Kebanyakan usai shalat, mereka kemudian berfoto-foto di dalam maupun di luar masjid,” ujar salah satu takmir Masjid Namira, Suliono (40).

(Baca juga : Ini Perbedaan Soto Lamongan dengan Soto Lainnya)

Dari penuturan Suliono, rata-rata pengunjung merasa takjub dengan keindahan dan keasrian Masjid Namira, yang sepintas bila ditilik memang terlihat tak jauh berbeda dengan masjid-masjid yang ada di Arab Saudi.

Masjid Namira di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, tampak depan.KOMPAS.com/Hamzah Masjid Namira di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, tampak depan.
Baik dari konsep bangunan yang menyerupai gaya khas Timur Tengah, dengan batuan dan marmer yang dipadukan dinding kaca. Serta aroma wewangian dan kebersihan masjid yang dijaga betul oleh para takmir, yang membuat pengunjung merasa betah untuk berlama-lama di Masjid Namira.

“Untuk takmir, ada sebanyak 36 orang. Sementara pekerja di Masjid Namira, ada sekitar 25 orang. Mulai dari satpam, tukang kebersihan, bagian taman, dan lain-lain. Khusus untuk penjaga, memang mendapat upah dari yayasan,” jelasnya.

Dengan luas lahan parkir yang mumpuni, tak jarang pula area tersebut dipinjam untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti, resepsi pernikahan, pengajian rutin, maupun kegiatan anak muda yang bersifat positif.

Bagian dalam Masjid Namira di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, yang kerap digunakan oleh pengunjung untuk swafoto.KOMPAS.com/Hamzah Bagian dalam Masjid Namira di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, yang kerap digunakan oleh pengunjung untuk swafoto.
Acara pun dijamin tetap akan terlaksana dengan bersih dan nyaman meski hujan turun, lantaran lahan parkir yang berada di Masjid Namira menggunakan paving, dengan tingkat kerataan pemasangan paving terlihat cukup rata.

Selain itu, Masjid Namira juga didukung dengan toilet dan tempat wudhu yang selalu terjaga kebersihannya. Di mana petugas kebersihan, secara bergantian dengan rutin membersihkan toilet dan tempat wudhu guna memberikan kenyamanan kepada para pengunjung.

Banyak digunakan pengunjung berselfie ria

Usai menjalankan shalat, rata-rata para jamaah yang datang berkunjung ke Masjid Namira, tidak lupa untuk berfoto. Baik itu di dalam maupun di luar masjid, lantaran memang terdapat spot yang cukup layak dan menunjang untuk dijadikan backround.

Kolam ikan di Masjid Namira, yang menghubungkan bangunan utama masjid dengan tempat wudhu. KOMPAS.com/Hamzah Kolam ikan di Masjid Namira, yang menghubungkan bangunan utama masjid dengan tempat wudhu.
Salah satu yang menjadi favorit para pengunjung untuk berfoto adalah Kiswah Ka’bah. Bekas kain penutup Ka’bah asli yang langsung didatangkan dari Masjidil Haram yang ada di Arab Saudi, dan terpasang pada dinding mihrab imam.

Kiswah Ka’bah tersebut tampak kokoh dengan dilindungi kaca tebal. Sementara potongan kiswah berukuran kecil, terbingkai rapi dan dipajang pada dinding masjid di sebelah kiri dan kanan mihrab. Sedangkan untuk langit-langit yang ada di Masjid Namira sengaja dibuat rata, dengan di tengahnya terdapat lafadz Allah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com