Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat! Tips Memasak Jengkol untuk Mengurangi Bau dan Pahitnya

Kompas.com - 20/11/2017, 08:07 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Bagi pecinta jengkol, tentu sudah biasa mencicipinya. Namun bagaimana dengan teknik mengolah jengkol agar lezat seperti yang Anda cicip tersebut?

Dwi Kartika selaku pegiat olahan jengkol dan Leo Gendro chef dari Asosiasi Chef Indonesia (ICA) berbagi tipsnya kepada KompasTravel, di sela-sela Festival Jengkol Indonesia, di Bellanova Country Mall, Sabtu (17/11/2017).

Dwi mengatakan proses pengolahan jengkol sangat menentukan kelezatannya. Namun jika salah mengolah jengkol akan pahit, bahkan bisa menyebabkan pusing dan 'mabok jengkol' setelah banyak memakannya.

(Baca juga : Catat, Tips Bagi Anda yang Pertama Kali Makan Jengkol)

Jika saat mencoba jengkol terasa pahit, kemungkinan besar kulit jengkol masih terbawa, dan tak tercuci dengan bersih.

Olah karena itu, tips pertama ialah pastikan mencuci jengkol dengan bersih.

Memasak pasta jengkol, menjadi salah satu menu yang laris dalam Festival Jengkol Indonesia, di Bellanova Mall, Bogor, 17-19 November 2017KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Memasak pasta jengkol, menjadi salah satu menu yang laris dalam Festival Jengkol Indonesia, di Bellanova Mall, Bogor, 17-19 November 2017
"Kulit harus terkelupas semua, jangan ada lapisan tersisa," ujarnya yang kerap dijuluki "nyai jengkol Indonesia".

(Baca juga : Aneka Kreasi Jengkol Bikin Ketagihan di Festival Jengkol 2017)

Chef Leo menambahkan, setelah mencuci bersih jengkol bisa direndam di air cucian beras, selama satu malam sebelum dimasak. Hal tersebut guna mengeluarkan zat yang menyebabkan aroma khas dari jengkol sebelum dimasak.

"Setelah semalaman, teknik memasaknya juga harus benar, biasakan direbus dengan bumbu yang lama. Juga menggunakan api kecil, agar meresap sempurna," ungkap Leo.

(Baca juga : 150 Kilogram Jengkol Ludes dalam Beberapa Jam di Festival Jengkol)

Dwi Kartika biasa memasak untuk rumah makan jengkolnya, dengan lama waktu empat jam. Sehingga aroma jengkol berkurang dan bumbu pun meresap.

Selain itu, ada satu cara lagi yang dianggap efektif jika memang sangat ingin mengurangi aroma dari jengkol. Yaitu dengan merebusnya terlebih dahulu dengan kopi, selama satu jam.

Steak yang terbuat dari olehan jengkol, hidangan ini menjadi yang paling laris dalam Festival Jengkol Indonesia, di Bellanova Mall, Bogor, 17-19 November 2017KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Steak yang terbuat dari olehan jengkol, hidangan ini menjadi yang paling laris dalam Festival Jengkol Indonesia, di Bellanova Mall, Bogor, 17-19 November 2017
"Sebelum dimasak dengan bumbu, coba rebus dulu dengan kopi bubuk tanpa gula. Satu jam saja dengan api kecil, nanti aromanya lumayan ternetralisir," terang Leo kepada KompasTravel.

Dwi yang biasa membuat hidangan serba jengkol di Green Spot Healty Cafe, juga kerap menggunakan rempah yang beraroma kuat, untuk menyamarkan aroma jengkol. Seperti bawang putih yang ditumbuk terlebih dulu, juga jahe.

Setelah menyimak ulasan tersebut, saatnya Anda mencoba dirumah. Jadi tak usah khawatir terkena "mabok jengkol" ya.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com