Salah satu warga Suku Nanga, Fransiskus Selamat kepada KompasTravel, Jumat (17/11/2017) di kediamannya di Kampung Peot, Kelurahan Peot, Kecamatan Borong menjelaskan, warisan leluhur Suku Nanga yang masih berdiri kokoh ada di perkampungan Mok. Warisan itu berupa rumah adat yang disebut ‘Mbaru Embo’.
‘Mbaru Embo’ merupakan rumah adat yang dihuni oleh leluhur Suku Nanga. Tak ada satu pun warga Suku Nanga yang tinggal di rumah itu.
Selamat menjelaskan, rumah itu sangat tenang, sepi dan bagian dalamnya gelap gulita karena tidak ada penerangan di dalam rumah itu. Ada begitu banyak benda-benda adat yang disimpan di rumah adat itu. Juga atap rumah itu terbuat dari Ijuk.
Salah satu yang lebih unik, lanjut Selamat, saat membangun rumah adat itu harus dikerjakan dalam sehari bersama dengan leluhur Suku Nanga. Tidak boleh melebihi satu hari. Jika dilanggar maka rumah itu tidak akan jadi dibangun.
Jika mau renovasi rumah adat maka mulai dari bongkar sampai dibangun kembali harus dikerjakan dalam sehari.
‘Mbaru Embo’ itu, lanjut Selamat, sangat berbeda dengan rumah adat lain di Manggarai Raya dalam proses membangunnya. Saat mulai membangun rumah adat itu melalui ritual adat sesuai adat istiadat Suku Nanga.
Selamat menjelaskan, siapa pun yang mengunjungi ‘Mbaru Embo’ harus didampingi oleh tetua adat Suku Nanga di Kampung Mok.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.