JAKARTA, KOMPAS.com - Rasa asin dan gurih bercampur pedas sambal katokkon begitu terasa ketika mencecap kuah hitam Tollo Pamarrasan. Potongan daging sapi, serai, daun bawang, dan cabe tersaji bersama di semangkuk. Sluuuurp... kuahnya membuat ketagihan!
Saat menggigit daging sapi, lunak adalah sensasi yang timbul. Bumbu-bumbu rempah yang digunakan seperti lada, kunyit, dan jahe bersatu padu dengan bumbu keluak yang dimasak bersama daging sapi.
(Baca juga : Kopi Toraja, Kopi Para Dewa)
Ah, rasanya tak mungkin berlama-lama berdiam diri memandang Tollo Pamarrasan. Satu demi satu daging sapi serta kuahnya meluncur masuk ke mulut hingga isi mangkuk sirna.
Tollo Pamarrasan adalah satu dari sekian banyak sajian kuliner Indonesia yang kaya akan bumbu rempah-rempah. Makanan dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini bagian dari khasanah kuliner tradisional yang patut dicoba.
Biasanya masakan pamarrasan ini disajikan pada upacara tradisional suku Toraja seperti upacara pemakaman dan upacara syukuran. Namun demikian, kata Disyon, pamarrasan adalah makanan sehari-hari masyakarta Toraja.
(Baca juga : Kolam Alam Limbong, Wisata Toraja yang Terlupakan)
"Keluak itu disebut juga pangi. Buah keluak itu diambil bagian dalamnya, digiling lalu dicampur dengan kuah, dicampur lagi ramuannya dengan jeruk, rempah-rempah, serai, jahe," tambahnya.
Pamarrasan di kampung halamannya biasa dimasak bersama belut, daging kerbau, dan ikan. Makanan berkuah hitam pekat ini biasa ditemukan di rumah-rumah masyarakat Toraja dari pagi hingga malam hari.
Kuliner khas Toraja ini bisa dinikmati di Toraja Coffee House. Beberapa kuliner khas Toraja lain seperti ayam saree juga menemani.
Disyon mengatakan ingin merekomendasikan makanan-makanan Toraja kepada para pelanggan Toraja Coffee House. Ia ingin mencoba mengenalkan makanan-makanan Toraja di tengah aneka sajian kopi Toraja.
(Baca juga : Lolai, Magnet Baru Wisata Toraja)
"Kami mau mengenalkan sebenarnya kopi torajanya tapi karena namanya Toraja Coffee House, kami mau menyediakan makanannya. Banyak orang yang ingin tahu makanan Toraja. Untuk Toraja sih sebenarnya sudah gak asing ya buat orang-orang. Orang tahu Toraja itu ada Rambu Solo. Lebih ke budayanya. Mereka juga tau kopi toraja juga enak. kita mau coba mengenalkan makanan-makanan Toraja," ujarnya.
"Beda sama kari. Ada yang suka, ada yang gak suka. Ketika saya coba ini makanan Toraja, hampir 100 persen menerima bahwa makanan Toraja itu enak. kalau kaya kuliner Padang itu rendang yang identik, kalau di Toraja, kami pamarrasannya," tambah Disyon.
(Baca juga : Apa Kabar Tradisi Baku Tendang Tana Toraja?)
Seporsi pamarrasan daging sapi atau ikan mas dijual dengan harga Rp 75.000 dan ditambah nasi. Bila ingin menambah sajian sambal katokkon cukup merogoh kocek seharga Rp 5.000.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.