Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Sejarah Kelam Tasmania di Port Arthur

Kompas.com - 03/12/2017, 20:18 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

PORT ARTHUR, KOMPAS.com - Bagi yang menyukai sejarah, maka kota kecil Port Arthur merupakan salah satu tujuan terbaik di Tasmania, Australia.

Di kota kecil tersebut terdapat sebuah kompleks penjara yang dibangun untuk membuang para penjahat dari Inggris.

Berbagai jenis pelanggar hukum mulai dari para tentara yang melakukan desersi, pembunuh, perampok bahkan anak-anak yang mencuri sandwich pernah menghuni penjara ini.

Untuk menuju ke Port Arthur membutuhkan waktu 90 menit dengan menggunakan mobil. Wisatawan bisa menyewa mobil atau menggunakan bus dari kota Hobart.

Situs bersejarah ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 waktu setempat. Untuk tiket masuk, pengunjung dewasa dikenakan biaya 39 dolar Australia atau sekitar Rp 390.000.

Sedangkan anak-anak dikenai tarif 17 dolar Australia setara dengan Rp 170.000 dan untuk tiket keluarga sebesar 99 dolar Australia atau hampir Rp 1 juta.

Para pengunjung situs bersejarah Port Arthur bisa menggunakan kapal ini untuk berkeliling ke beberapa lokasi di sekitar penjara kuno ini.Kompas.com/Ervan Hardoko Para pengunjung situs bersejarah Port Arthur bisa menggunakan kapal ini untuk berkeliling ke beberapa lokasi di sekitar penjara kuno ini.
Setiap tiket yang dibeli berlaku untuk dua hari dan sekaligus bisa digunakan untuk naik kapal yang berkeliling di sekitar lokasi bekas penjara itu.

Di seberang lokasi penjara Port Arthur terdapat pulau kecil yang dulu digunakan sebagai area pemakaman para narapidana yang meninggal dunia.

Pulau kecil ini bisa dieksplorasi dengan tur tersendiri dengan biaya yang terpisah dengan tiket masuk ke situs bersejarah ini.

Tur lain yang menarik adalah perjalanan ke Point Puer, reruntuhan penjara anak-anak dan Ghost Tour, yaitu tur mengelilingi kompleks luas ini di malam hari.

Pusat pengolahan kayu

Bangunan yang dinamakan separate prison ini digunakan untuk melakukan hukuman psikologis untuk narapidana.Kompas.com/Ervan Hardoko Bangunan yang dinamakan separate prison ini digunakan untuk melakukan hukuman psikologis untuk narapidana.
Di masa awal berdirinya pada sekitar 1830-an, para penghuni lembaga pemasyarakatan Port Arthur dipekerjakan di pusat pengolahan kayu setempat.

Namun, dengan cepat Port Arthur tumbuh menjadi sebuah tempat penting dalam sistem penjara yang dikelola Inggris.

Pada tahun-tahun awalnya, para penghuni penjara bekerja membuat kapal, sepatu, membuat perabotan besi, dan batu bata.

Pada 1840-an, tempat ini terus berkembang dan populasi penghuni penjara mencapai lebih dari 1.100 orang.

Pada 1842, sebuah pabrik tepung dan lumbung pangan besar dibangun termasuk sebuah rumah sakit.

Pada penghujung 1840-an, Port Arthur semakin berkembang dan penempatan para tahanan juga semakin tersebar hingga ke bukit-bukit di sekitar lokasi penjara untuk mempermudah mereka saat menebang dan mengolah kayu.

Anak-anak pun digantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com