Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Podo Puzu, Ritual Mistis Suku Kengge di Flores

Kompas.com - 04/12/2017, 08:12 WIB
Markus Makur

Penulis

“Ada nilai-nilai mistis saat dilangsungkan ritus-ritus  podo puzu. Intinya kita manusia yang masih hidup menghormati leluhur dan mori tana dan naga tana. banyak petunjuk-petunjuk leluhur yang memberikan kebaikan kepada keturunannya,” katanya.

Perempuan Dilarang Ikut Ritual

Tetua adat lainnya, David Jani menjelaskan, nenek moyang Suku Kengge sudah diberi petunjuk pada ratusan tahun yang silam bahwa ritual podo puzu tidak boleh dihadiri oleh kaum perempuan. Ini merupakan aturan-aturan adat lisan yang harus ditaati oleh keturunan dari Suku Kengge.

Saat dilangsungkan ritual ini, kaum perempuan dari Suku Kengge berada di dalam Mbaru Meze untuk mempersiapkan hidangan adat ketika tua-tua adat bersama dengan pemilik lahan pulang ke Mbaru Meze.

“Kami sebagai turunan dari nenek moyang Suku Kengge tidak mengetahui mengapa perempuan dilarang mengikuti ritus-ritus podo puzu. Kami menaati aturan adat yang secara lisan tersebut,” katanya.

Irong

Kepala Suku Kengge, Leornadus Wendo menjelaskan, ada kelanjutan dari ritus itu yang harus ditaati. Pada hari kedua sesudah ritual podo kuzu, maka ada Irong, dilarang bekerja.

Mulai dari tuan tana dari Suku Kengge sampai dengan pemilik lahan persawahan dan ladang dalam ulayat Suku Kengge dilarang untuk bekerja dan menyentuh padi, jagung dan tumbuhan lainnya. Jika larangan ini tidak dituruti maka bencana belalang kembali terjadi, di mana belalang dan binatang lainnya akan datang ke lahan persawahan dan ladang untuk merusak berbagai jenis tanaman.

“Sesudah ritual podo puzu dilaksanakan maka saya mengumumkan secara resmi kepada seluruh pemilih lahan persawahan dan ladang untuk tidak boleh bekerja. Semua menaatinya dan jika ada yang melanggar maka bencana belalang akan terjadi lagi,” ujarnya.

Jangan Lupa Ritus adat

Yoseph Geong, salah satu pemilik lahan di ulayat Suku Kengge kepada KompasTravel, Sabtu (2/12/2017) menjelaskan, sebagai manusia yang hidup di zaman serba teknologi ini agar tidak boleh melupakan ritual-ritual adat yang membawa kebaikan dan kemakmuran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com