Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Snorkeling Ramah Lingkungan

Kompas.com - 04/12/2017, 10:41 WIB
WIENDA PUTRI NOVIANTY

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comWisata bahari tentu tak lengkap rasanya jika Anda tidak merasakan sensasi snorkeling sambil menikmati keindahan bawah laut.

Karang-karang yang berhamparan dengan warna-warni ikan yang berkeliaran siap menambah nikmat suasana selama Anda snorkeling. Selain sehat, Anda juga bisa melepas kejenuhan Anda dari rutinitas keseharian Anda.

Namun perlu diperhatikan, organisme-organisme laut yang Anda lihat dibawah laut bisa menjadi sangat sensitif jika tersentuh dengan benda asing, salah satunya terumbu karang. Terumbu karang sebagai rumah dari banyak organisme laut memegang peranan penting terhadap kelangsungan hidup bawah laut dan biota laut lainnya.

(Baca juga : Repot Packing Peralatan Snorkeling? Ini Tipsnya...)

Maka dari itu, kesadaran Anda selama berwisata sangatlah diperlukan karena selain membantu menjaga kelangsungan hidup biota laut, Anda juga mendukung potensi bahari di Indonesia. Berikut KompasTravel himpun beberapa tips bersnorkeling ramah lingkungan yang dikutip dari website resmi World Wildlife Fund (WWF) :

1. Mengurangi Kontak dengan Organisme Laut

Jangan pernah mengambil benda baik hidup ataupun mati dari air kecuali sampah yang tidak menjadi tempat tinggal organisme. Selain itu sebisa mungkin mengurangi kontak langsung yang dapat membahayakan satwa laut. Jangan pernah memberi makan satwa laut kecuali di bawah pengawasan ahlinya dan mengikuti peraturan setempat. Dan yang terpenting hindari mengusik satwa laut apa pun.

Wisatawan sedang snorkeling di sekitar Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (29/10/2017).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Wisatawan sedang snorkeling di sekitar Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (29/10/2017).

2. Pertahankan Jarak Aman Anda dengan Terumbu Karang

Selalu perhatikan posisi kaki katak Anda setiap waktu. Jangan sampai menyentuh terumbu karang dan mengibas pasir. Hindari berjalan di atas terumbu karang dan meminimalisir kontak yang dapat membahayakan organisme lain.

3. Kuasai Kemampuan Berenang Anda

Dengan menguasai kemampuan berenang, Anda secara penuh dapat mengontrol pergerakan di bawah laut. Hak tersebut tentu dapat mengurangi kontak terhadap organisme-organisme di bawah laut. Perhatikan juga posisi tumbuh Anda secara horizontal saat berenang jika Anda sedang berada di atas terumbu karang.

4. Memperhatikan Kelengkapan Alat Snorkeling Anda

Periksa kembali peralatan Anda saat snorkeling. Pastikan semuanya sudah terasa nyaman dan tidak akan mengganggu aktivitas Anda selama ber-snorkeling. Bagi Anda yang merasa ragu atau belum pernah snorkeling sebelumnya, pertimbangkan penggunaan pelampung.

5. Mendukung Daerah Konservasi tempat Anda Snorkeling

Jangan lupa dukung daerah konservasi laut dan proyek konservasi di daerah Anda snorkeling Mengunjungi taman terumbu karang setempat dan memberikan retribusi bisa membantu untuk mendukung konservasi laut. Berpartisipasi kegiatan bersih-bersih laut dan pantai juga bisa membantu menjaga kelangsungan organisme laut.

Dalam konteks meningkatkan kesadaran masyarakat memiliki pernan pentingnya terhadap kelangsungan hidup organisme laut.

Turis asing snorkeling di Pink Beach, Labuan Bajo, dalam kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Keunikan dan keindahan bawah laut di sekitar pantai menjadi daya tarik wisatawan untuk berwisata ke pantai itu, Rabu (10/5/2017). KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Turis asing snorkeling di Pink Beach, Labuan Bajo, dalam kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Keunikan dan keindahan bawah laut di sekitar pantai menjadi daya tarik wisatawan untuk berwisata ke pantai itu, Rabu (10/5/2017).
“Pihak WWF akan tetap meningkatkan kesadaran masyarakat dengan penyebaran informasi serta panduan aktivitas yang benar terhadap tata cara snorkeling/diving/interaksi satwa secara ramah lingkungan. WWF akan tetap meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap terumbu karang,” Tutur Dwi Aryo Tjiptohandono selaku koordinator kampanye kelautan WWF saat dihubungi KompasTravel, Kamis (23/11/2017).

Aryo menjelaskan bahwa tour operator juga  memiliki peranan penting sebagai kontrol dari segala aktivitas laut dari tamu-tamunya. Oleh karena itu, WWF akan selalu melalui beragam cara untuk melakukan pendekatan kepada para pelaku usaha wisata bahari untuk menerapkan panduan etika pariwisata bahari yang bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com