Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisman Takjub, 1.500 Penari Tampil di Festival Nusa Penida 2017

Kompas.com - 07/12/2017, 12:32 WIB

KLUNGKUNG, KOMPAS.com - Pariwisata di Bali kembali bergejolak. Tengok saja Festival Nusa Penida 2017, Rabu  (6/12/2017). Wisatawan mancanegara (wisman) yang hadir sampai dibuat takjub dengan pertunjukan spektakuler yang melibatkan 1.500 penari.

Semuanya kompak menari massal di pantai indah berpasir putih, Pantai Mahagiri, Kabupaten Klungkung.

Wisman yang menginap di sekitar sini hampir 70 persen datang ke event ini. Jumlahnya sekitar 300 wisman. Mereka takjub dengan tarian dan budaya yang ditampilkan. Hampir seluruh wisman bertanya, kapan lagi ada tarian Bali dan ada apa lagi di Festival Nusa Penida?” ujar Komang Widana saat dijumpai usai pembukaan acara, di Pantai Mahagiri, Rabu (6/12/2017).

(Baca juga : Menginap di Bali Saat Erupsi Gunung Agung, Seperti Apa Rasanya?)

Dalam siaran pers Kemenpar, Komang menjelaskan, tari sakral Sang Hyang Jaran dan Baleganjur yang diikuti ribuan penari ini memang dirancang tak biasa. Unsur budayanya sangat terlihat. Maklum, itu merupakan bagian dari upacara Pakelem (larung laut) di pantai Mahagiri.

Festival Nusa Penida 2017 di Pantai Mahagiri, Klungkung, Bali, Rabu (6/12/2017).ARSIP KEMENPAR Festival Nusa Penida 2017 di Pantai Mahagiri, Klungkung, Bali, Rabu (6/12/2017).
Pakelem merupakan adat warga Nusa Penida. Itu adalah wujud terima kasih kepada alam yang telah memberikan kehidupan bagi masyarakat Nusa Penida.

"Ada 1.500 perempuan penari yang tampil. Mereka berasal dari 10 dusun di sekitar sini. Ibu-ibu, remaja putri, dan anak-anak perempuan usia sekolah semuanya kumpul jadi satu. Ini membuat wisman nyaman. Tak ada satu pun yang merasa resah,” katanya.

(Baca juga : Menpar: Bali Kehilangan Devisa hingga Rp 250 Miliar Per Hari)

Bagi yang masih ingin menyaksikan keseruan lainnya, masih ada waktu untuk datang ke Klungkung, Bali. Di hari kedua, ada pertandingan lokal, yang juga dipastikan akan menyedot banyak wisatawan.

“Nanti ada lomba gebug bantal, lomba gala-gala, kemudian lomba merangkai prani dan lomba mengikat bulung (rumput laut). Khusus wisman, ada lomba busana adat,” ujarnya.

Festival Nusa Penida 2017 digelar di Pantai Mahagiri, Kabupaten Klungkung, Bali, Rabu (6/12/2017). Festival Nusa Penida 2017 menampilkan 1.500 penari.ARSIP KEMENPAR Festival Nusa Penida 2017 digelar di Pantai Mahagiri, Kabupaten Klungkung, Bali, Rabu (6/12/2017). Festival Nusa Penida 2017 menampilkan 1.500 penari.
Hari ketiga lebih pada agenda pelestarian alam. Dari mulai kegiatan bersih-bersih pantai, transplantasi karang dan menaman pohon mangrove, hingga lomba perahu mini, semua akan dilakoni.

"Di akhir acara juga dilaksanakan berbagai lomba, dan live music bersama Tika Pagraki dan Aya Laras," kata Komang.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, festival ini merupakan agenda rutin tahunan sejak empat tahun silam. Namun di tengah terjadinya erupsi Gunung Agung, agenda ini menjadi spesial karena mampu mengembalikan gairah wisata Bali yang sempat lesu.

"Kita berharap Festival Nusa Penida ini mampu menggerakkan kembali wisata Bali yang sempat menurun akibat erupsi Gunung Agung. Kami yakin, jelang pergantian tahun Bali kembali semarak dan ramai," ujar Esthy yang didampingi Asisten Deputi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Putu Ngurah.

Festival Nusa Penida 2017 digelar di Pantai Mahagiri, Kabupaten Klungkung, Bali, Rabu (6/12/2017). Festival Nusa Penida 2017 menampilkan 1.500 penari.ARSIP KEMENPAR Festival Nusa Penida 2017 digelar di Pantai Mahagiri, Kabupaten Klungkung, Bali, Rabu (6/12/2017). Festival Nusa Penida 2017 menampilkan 1.500 penari.
Menpar Arief Yahya pun makin antusias. Apalagi, di dunia maya, nama Bali terus digunjingkan netizen dengan komentar positif.

"Situasi Bali kian hari kian kondusif. Erupsi Gunung Agung sudah mereda. Gairah pariwisata Bali juga semakin bergejolak. Jadi tidak ada alasan untuk tidak datang ke Bali di akhir tahun ini," kata Arief Yahya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com