Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Tidak Digigit Komodo, Simak Tips Ini!

Kompas.com - 09/12/2017, 11:23 WIB
Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kawasan Taman Nasional Komodo, di Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur merupakan tempat hidup komodo.

Dalam kawasan itu ada dua pulau yang dihuni komodo serta beberapa pulau kecil tempat hidup binatang ini namun tidak ramai dikunjungi.

Loh Buaya, Pulau Rinca, Desa Rinca, dan Loh Liang, Desa Komodo, Kecamatan Komodo sebagai tujuan  utama dari wisatawan mancanegara dan Nusantara untuk melihat langsung keberadaan komodo.

(Baca juga : Komodo Disebut Alami Stress, Berapa Banyak Turis yang Datang?)

Dilihat sekilas, komodo kelihatan lugu, diam, tenang, namun memiliki insting alamiah yang tiba-tiba menyerang siapa saja. Saat binatang ini berjalan dan bergerak tidak menimbulkan kegaduhan di sekitarnya.

Begitu juga saat komodo ini tidur, pengunjung dan warga lokal tidak bisa mencuriga bahwa itu adalah komodo. Saat binatang ini bergerak tetap tenang dan tidak dapat diketahui bahwa itu adalah komodo.

Kapal yang digunakan wisatawan memasuki perairan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kapal yang digunakan wisatawan memasuki perairan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).
Hanya orang-orang tertentu yang sudah terlatih yang bisa mengetahui gerak gerik komodo di tengah hutan belantara maupun di sekitar kawasan Loh Buaya dan Loh Liang. Juga tak semua warga di Desa Rinca dan Komodo mengetahui dan memahami gerak gerik binatang itu.  

(Baca juga : Benarkah Komodo di Taman Nasional Stress Akibat Banyaknya Wisatawan?)

Warisan dunia ini mendatangkan ratusan wisatawan mancanegara dan Nusantara dari seluruh dunia. Dari tahun ke tahun, jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Nasional Komodo terus meningkat.

Di balik itu ada peristiwa yang memilukan dan menakutkan bagi wisman dan nusantara karena serangan binatang ini yang tak terduga. Serangannya sangat cepat, baik untuk pemangsanya maupun manusia. Apalagi saat binatang ini dalam keadaan lapar.

(Baca juga : Ketika Djarot Ingin Lihat Komodo)

Menurut berbagai kisah yang diceritakan oleh warga lokal maupun petugas ranger di Loh Buaya dan Loh Liang bahwa binatang ini tidak pernah mengalami kekenyangan.

Insting binatang ini sangat kuat, saat binatang ini tidur tetap bisa menyerang pemangsanya ketika ada pemangsa yang melewati di depannya maupun sekitarnya. Walaupun sebelumnya sudah memangsa binatang seperti rusa, babi hutan maupun kerbau liar yang ada di kawasan itu.

Ranger atau polisi hutan di TN Komodo memberikan penjelasan kepada wisatawan yang tiba di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Ranger atau polisi hutan di TN Komodo memberikan penjelasan kepada wisatawan yang tiba di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).
Komodo sangat peka dengan berbagai bunyi di sekitarnya. Bunyi apa saja yang didengarnya membuat komodo bergerak dan berjalan mengejar dimana bunyi itu berasal.

Dalam kurung waktu 43 tahun, sejak pertama kali orang asing, Baron Rudolf digigit komodo dan meninggal dunia pada 1974. Data terakhir, korban yang digigit komodo sudah 31 orang. Dan lima diantaranya termasuk Baron Rudolf meninggal dunia. Korban terbanyak yang digigit komodo adalah warga lokal (12 orang) karena memang interaksinya paling tinggi.

Dengan peristiwa gigitan komodo itu, simak beberapa panduan yang sebaiknya dipatuhi dan diperhatikan oleh pekerja bangunan di kawasan Taman Nasional Komodo maupun wisatawan yang berkunjung.

1. Wajib Dipandu Ranger

Bagi wisatawan yang mengunjungi Loh Buaya dan Loh Liang harus dipandu oleh ranger atau pemandu yang sudah standby di dua pulau itu. Wisatawan dilarang berjalan sendirian karena di jalur-jalur trekking, komodo senang berjemur atau berjalan mencari daerah lembab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com