Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2017, 07:51 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badai cempaka yang berembus pada 28 November lalu menyebabkan kerusakan di sejumlah obyek wisata di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Seperti Air Terjun Sri Getuk, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, sampai saat ini belum dibuka untuk umum karena kerusakan parah di destinasi yang berada di pinggir Sungai Oya. 

Ketua BUMDEs Desa Bleberan, Tri Harjono mengatakan, banjir bandang yang terjadi pada 28 November lalu, meluluhlantakkan sejumlah aset pariwisata di Sri Getuk. Seperti empat perahu yang biasa digunakan untuk menuju air terjun hilang dan rusak parah. Jalan setapak rusak 100 meter, dermaga rusak, dan ruang ganti pengunjung hilang. 

Baca juga : Dampak Banjir Gunungkidul, Kunjungan Wisatawan Menurun

Selain itu, 200 pelampung juga hilang tersapu banjir Sungai Oya. "Total kerugian sekitar Rp 500 juta, belum kerugian perekonomian warga yang tidak bisa berjualan selama hampir sebulan. Belum lagi para pegawai yang tidak dibayar karena praktis tutup total," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/12/2017). 

Saat ini pihaknya tengah melakukan gotong royong untuk melakukan pembersihan lokasi. Dia menargetkan pembukaan lokasi wisata pada tanggal 20 Desember mendatang.

Baca juga : Kicikan, Kuliner Khas Gunungkidul yang Memiliki Banyak Penggemar

"Memang ada kekhawatiran kami penurunan wisatawan saat pembukaan nanti, karena mungkin belum mengetahui jika sudah buka. Selain itu, awal buka kami masih menggunakan dua perahu, jadi belum maksimal," ucapnya. 

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, kerusakan yang terjadi di Sri Getuk sangat parah. Akibatnya, pada libur akhir tahun ini diragukan untuk bisa dikunjungi wisatawan.

Pintu masuk Kawasan Goa Rancang Kencana dan Sri Getuk di Desa Bleberan, Gunungkidul, DI Yogyakarta.Kompas.com/Markus Yuwono Pintu masuk Kawasan Goa Rancang Kencana dan Sri Getuk di Desa Bleberan, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Selain Sri Getuk, obyek wisata alam lain yang terdampak bencana yakni Kali Suci yang ada di Kecamatan Semanu. Meskipun tidak ada kerusakan cukup parah namun di lokasi tersebut menjadi muara sampah pasca banjir. "Untuk saat ini Sri Getuk dan Kali Suci belum update seperti apa perbaikannya," katanya. 

Dia mengatakan, dengan adanya kerusakan di destinasi wisata akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Saat ini target 98,1 persen dari target 3,2 juta wisatawan tahun 2017.

Sebagai daerah yang mengandalkan wisata sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), menrut Hary, pihaknya berupaya untuk memperbaiki fasilitas pariwisata. "Meski berpengaruh, kami optimis bisa tercapai," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com