Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sedikit Wisatawan Indonesia Tertarik dengan Wisata Kesehatan?

Kompas.com - 16/12/2017, 16:01 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

UBUD, KOMPAS.comBali merupakan salah satu tujuan wisata kesehatan di dunia. Meski demikian, justru lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang minat memilih wisata kesehatan dibandingkan wisatawan nusantara (wisnus).

Salah satu hotel yang menawarkan program kesehatan adalah Como Shambhala Estate Ubud, Bali. Tidak hanya menawarkan kamar yang nyaman, namun juga megharuskan tamunya untuk ikut program kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Baca juga : Ini Alasan Melaka Cocok Jadi Destinasi Wisata Kesehatan

Regional Director of Marketing Communication Como Shambhala Estate Bali, Lucia Dhenok mengatakan tamu yang berkunjung ke sana didominasi oleh wisman.

“Ya memang benar, yang ke sini lebih banyak wisatawan mancanegara, kalau domestiknya belum terlalu banyak,” ujar Lucia kepada KompasTravel saat ditemui di Como Shambhala Estate, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (15/12/2017).

Baca juga : Hotel di Ubud Peringkat Kedua Terbaik Sedunia

Ia menjelaskan wisatawan yang datang untuk menginap juga melakukan program kesehatan, kebanyakan datang dari negara Amerika, Australia, United Kingdom, Jerman, Singapura dan Hongkong.

Como Shambala Estate di Ubud, Bali, Jumat (15/12/2017).KOMPAS.COM/ANGGITA MUSLIMAH Como Shambala Estate di Ubud, Bali, Jumat (15/12/2017).
Menurut Lucia, program kesehatan tersebut sedang tren di luar negeri. Sehingga kebanyakan wisman ingin melakukan aktivitas yang kembali ke alam juga beristirahat sejenak dari teknologi.

Dengan demikian, selama beberapa hari para wisatawan dibiasakan untuk hidup sehat dengan beragam aktivitas, treatment, dan juga makanan.

Baca juga : Visesa, Begini Sensasi Alam Pedesaan Alami Ubud!

Namun, di Indonesia sendiri, konsep program kesehatan yang sekaligus menjadi wisata ini belum banyak dikenal oleh wisatawan nusantara.

“Konsep ini masih kurang bisa diterima di Indonesia. Makanya jarang sekali pengunjung dari (wisatawan asal) Indonesia. Faktor lainnya juga kesadaran masyarakat Indonesia tentang hidup sehat masih kurang,” kata Lucia.

Tidak hanya sebatas membiasakan diri untuk hidup sehat, Lucia menjelaskan program ini juga bisa menjadi sebuah pengobatan alternatif untuk beberapa penyakit. Tentunya dilakukan dengan cara alami dan menggunakan bahan-bahan herbal.

Gedung fasilitas wellness programme di Como Shambala Estate, Ubud, Bali, Jumat (15/12/2017).KOMPAS.COM/ANGGITA MUSLIMAH Gedung fasilitas wellness programme di Como Shambala Estate, Ubud, Bali, Jumat (15/12/2017).
Lagi-lagi, masyarakat Indonesia, kata dia masih memandang sebelah mata untuk pengobatan alami atau alternatif. Sehingga tidak tertarik pada sesuatu yang lebih memanfaatkan alam.

Adapun wisata kesehatan yang dimaksudkan adalah perjalanan untuk mencari perbaikan kesehatan dan kesejahteraan melalui kegiatan fisik dan spiritual, sehingga mendapatkan keseimbangan pada diri seseorang.

Dari program kesehatan sendiri, biasanya wisatawan dapat melakukan treatment seperti, ayurveda, akupuntur, hydrotherapy, nutrition, reflexology, yoga, dan pilates. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan melakukan aktivitas lainnya di luar ruangan, misalnya trekking, rafting, hiking, renang, atau juga bermain tennis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips untuk Kembali ke Rutinitas Kerja Setelah Libur Panjang

Tips untuk Kembali ke Rutinitas Kerja Setelah Libur Panjang

Travel Tips
Pantai Jadi Tempat Wisata Terfavorit di Pulau Jawa Selama Lebaran 2024

Pantai Jadi Tempat Wisata Terfavorit di Pulau Jawa Selama Lebaran 2024

Travel Update
Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Travel Update
Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Travel Update
5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

Jalan Jalan
5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

Travel Tips
3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

Travel Tips
Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com