JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata akan terus mengincar wisatawan China agar berwisata ke Indonesia pada tahun 2018. Hal itu disebutkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya usai Jumpa Pers Akhir Tahun 2017 di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (21/12/2017).
"Fokusnya sudah saya tulis di CEO Message namanya customer portfolio. Itu (berarti) siapa customer kita. Di situ ada China," kata Arief.
Menurutnya, Kementerian Pariwisata akan terus menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari China meskipun ada anggapan buruknya pasar China. Menurutnya, pasar China sangat menjanjikan secara jumlah.
(Baca juga : Fakta tentang Turis China yang Bisa Dimanfaatkan Pariwisata Indonesia)
"Kalau ada orang yang bilang pasar China itu buruk, kemungkinan besar itu adalah kompetitor kita. Jangan terlalu didengarkan. Kalau dia (kompetitior) bilang buruk, dia sendiri narik. Thailand narik, Malaysia narik, Singapura narik. Amerika dan Eropa narik. Ataukah dia politis tak usah didengarkan karena tak mensejahterakan rakyat Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, secara objektif wisatawan China setiap tahun pergi berwisata ke luar negeri sekitar 120 juta. Hal tersebut, lanjut Arief yang menjadi pertimbangan Kementerian Pariwisata menarik wisatawan China ke Indonesia.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata juga telah menetapkan wisatawan dari negara-negara sekitar China (Greater China) menjadi target utama wisman pada tahun 2017. Hal itu terlihat dari rencana kerja Kementerian Pariwisata tahun 2017.
(Baca juga : Tren Baru Liburan Keluarga bagi Turis China)
Berdasarkan paparan presentasi Jumpa Pers Akhir Tahun 2016 Kementerian Pariwisata, Rabu (21/12/2016), tercatat target-target negara yang disasar oleh Kementerian Pariwisata. Negara-negara Greater China ditargetkan sebanyak 2.453.000 orang.
Negara-negara Greater China terdiri dari China, Taiwan, dan Hongkong. China ditargetkan bisa menyumbang wisman sebanyak 2.037.000 orang, Taiwan sebanyak 284.000 orang, dan Hongkong 132.000 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.