Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lamongan Kepincut Kembangkan Destinasi Wisata Agro Durian

Kompas.com - 10/01/2018, 14:03 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Berbekal rasa penasaran apakah pohon durian juga bisa ditanam di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Zumiyah yang tak lain merupakan warga Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro, Lamongan, lantas mendatangkan beberapa bibit durian jenis montong dari Majalengka, Jawa Barat.

Ada sekitar 50 bibit durian montong yang coba ditanam di lahan miliknya, dengan luas setengah hektar. Di mana bibit-bibit itu kini sudah mulai berbuah dan sudah bisa dinikmati, baik oleh warga Lamongan sendiri maupun dari kota tetangga.

“Ini sudah mulai saya coba sejak lima tahun lalu, dengan mendatangkan bibit durian dari Majalengka. Sempat coba budidaya jeruk dan sawo, tapi gagal panen karena terkena penyakit,” tutur Zumiyah, Selasa (9/1/2018).

Baca juga : Tak Kalah dengan Montong, Magelang Punya Durian Besar Kumbokarno

Berbeda dengan usaha Zumiyah sebelumnya, karena dalam mencoba budidaya durian ia mendapatkan hasil yang tidak sia-sia. Karena satu buah durian montong yang ditanam Zumiyah, bisa memiliki bobot hingga mencapai lebih dari 8 kilogram.

“Saya tidak perlu menjualnya ke pasar. Karena pembeli datang sendiri ke sini, ada juga yang takut tidak kebagian itu malah pesan,” jelasnya.

Baca juga : Dagingnya Putih Legit dan Gurih, Ini Dia Durian Si Susu dari Bogor!

Beberapa di antara pengunjung yang datang langsung mencicipi durian montong di lahan milik Zumiyah, bahkan tak jarang mengabadikan momen mereka dalam memetik langsung buah durian dan menikmatinya ke media sosial.

Namun unggahan tersebut justru malah sempat ditanggapi oleh netizen sebagai berita hoax. Mereka sebagian besar tidak percaya, jika durian terlebih jenis montong dapat ditanam dengan baik di Lamongan yang memiliki cuaca panas.

Baca juga : Durian Lay yang Sempat Terbuang, Kini Menjadi Durian Favorit

“Tapi dengan ini orang kan sudah ada bukti, jika durian tidak hanya bisa ditanam di daerah sejuk saja. Tapi di Lamongan nyatanya juga bisa,” kata dia.

Untuk setiap buah durian, Zumiyah mematok harga Rp 50.000 per kilogram kepada para pembeli atau pengunjung. Di mana setiap pohon rata-rata bisa berbuah hingga 30 durian, dengan berat rata-rata 3 kilogram per buah, yang dalam satu tahun bisa dipanen hingga dua kali.

Bupati Lamongan Fadeli, saat menikmati durian jenis montong yang ditanam di Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur.KOMPAS.com/HAMZAH Bupati Lamongan Fadeli, saat menikmati durian jenis montong yang ditanam di Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur.
Melihat kesuksesan yang dilakoni Zumiyah, beberapa warga Desa Sugihan sejak beberapa tahun belakangan mulai tertarik mengikuti jejaknya, dengan menanam durian jenis montong di pekarangan rumah masing-masing. Kondisi yang membuat Bupati Lamongan Fadeli, tertarik untuk menjadikan Desa Sugihan sebagai destinasi agro wisata durian.

Durian ini dagingnya tebal, bijinya kecil sekali, dan rasanya sangat lezat. Jadi tidak rugi mencicipinya,” ujar Fadeli.

Dalam kesempatan yang sama, Fadeli pun membeli beberapa buah durian milik Zumiyah senilai Rp 2 juta sambil memberikan saran kepada Chairil Anwar selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan yang mendampingi, untuk menjadikan Desa Sugihan sebagai destinasi wisata agro durian.

“Ini nyata dan prospektif, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan harus bisa menjadikan ini sebagai destinasi wisata agro,” ucap Fadeli dengan diamini Chairil.

Guna mewujudkan Desa Sugihan sebagai destinasi wisata agro durian di Lamongan, Fadeli juga meminta kepada dinas terkait, untuk menata akses jalan menuju kawasan perkebunan durian yang ada di sana.

“Juga mohon dibangunkan semacam gazebo, sehingga pengunjung kampung durian Desa Sugihan bisa menikmati legitnya durian langsung di kebunnya dengan nyaman,” pinta dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com