Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tiga Desa Adat di Bali yang Bisa Anda Kunjungi

Kompas.com - 15/01/2018, 06:38 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak hanya terkenal dengan panorama keindahan alamnya, tetapi Bali juga terkenal dengan kekentalan adat istiadat dan budayanya. Ketika berwisata ke Bali, Anda pun bisa mengunjungi beberapa desa adat yang ada di sana.

Tiga desa adat di Bali yang banyak dikenal wisatawan yakni Desa Tenganan, Desa Trunyan, dan Desa Panglipuran.

Desa-desa tersebut penduduknya merupakan kaum Bali Mula atau Bali Asli, terkadang para penduduk Bali menyebutnya Bali Aga.

Baca juga : 10 Tempat Wisata di Bali yang Banyak Dikunjungi Turis

Kaum Bali Mula adalah penduduk yang pertama kali mendiami Pulau Bali sebelum penduduk Jawa bermigrasi ke Pulau Bali.

Sementara itu ada perbedaan yang kentara antara Bali Mula dengan orang Bali pendatang di masa Majapahit atau Bali Jawa, yakni pada upacara kematian.

Baca juga : Kenapa Bali Selalu Menarik Untuk Dikunjungi?

Bali Mula melaksanakan upacara kematian dengan cara mengubur jenazah, sementara Bali Jawa upacara kematiannya dengan cara jenazahnya dibakar.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut uraian soal tiga desa adat yang ada di Bali dihimpun oleh KompasTravel.

 

Desa Tenganan di Kabupaten Karangasem, Bali.BARRY KUSUMA Desa Tenganan di Kabupaten Karangasem, Bali.
Desa Tenganan

Desa Tenganan berada di Kabupaten Karangasem. Letaknya sendiri kurang lebih sejauh 60 kilometer dari arah timur Denpasar.

Baca juga : Asyik! Ada Kapal Cepat Rute Banyuwangi-Denpasar Bali dan Lombok

Di desa yang memiliki luas sekitar 917,2 hektar ini, Anda dapat menemukan bagaimana Bali saat masih tradisional dengan penduduk Bali Mula.

Ada keunikan tersendiri dari desa ini, yakni masyarakat begitu memegang teguh aturan adat dari leluhur. Masyarakat Tenganan mempunyai peraturan yang biasa disebut dengan awig-awig. Seperti halnya tidak boleh ada poligami atau pun perceraian.

Warga di Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem, Bali dan hasil kerajinan tangan yang dijual untuk wisatawan.BARRY KUSUMA Warga di Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem, Bali dan hasil kerajinan tangan yang dijual untuk wisatawan.

Namun, desa adat ini pun sangat terbuka dengan hal baru nan modern, seperti listrik, alat komunikasi dan transportasi. Anak-anak di sana juga sangat didorong untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi.

Selain itu, ada pula aturan untuk mengatur sistem pemerintahan, hak tanah dan hak sumber daya alam, perkawinan, pendidikan, dan upacara adat.

Meski demikian, masyarakat memiliki talenta luar biasa, salah satunya adalah mereka terbiasa menenun sendiri kain gringsing yang memang hanya diproduksi di desa ini.

Kain tenun gringsing yang menggunakan teknik ikat ganda dari Desa Tenganan, Bali. Kain tenun gringsing yang menggunakan teknik ikat ganda dari Desa Tenganan, Bali.

Selain kain tenun, Anda juga dapat menemukan kerajinan ukir atau lukis daun lontar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com