Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Gunungan Besar dan 50 Tumpeng Jadi Primadona pada Haul KH Syafi'i

Kompas.com - 17/01/2018, 14:21 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Sebanyak 50 tumpeng dan tiga gunungan besar, tampak terlihat dalam arak-arakan warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, di sepanjang Jalan KH Syafi’i, Selasa (16/1/2018).

Selain untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, acara itu diperuntukkan sebagai Peringatan Haul KH Syafi’i yang merupakan sesepuh Desa Pongangan.

(Baca juga : Dalam Hitungan Menit, Tiga Gunungan Haul Ki Ageng Joko Tarub Ludes!)

Tiga gunungan besar dan 50 tumpeng tersebut, diarak oleh warga mulai dari sumber air dekat Masjid Darussalam Pongangan, menuju halaman depan pemakaman KH. Syafi'i.

Salah satu gunungan besar berisi buah-buahan dan sayuran, saat diarak warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur dalam Peringatan Haul KH Syafii, Selasa (16/1/2018).
KOMPAS.com/HAMZAH Salah satu gunungan besar berisi buah-buahan dan sayuran, saat diarak warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur dalam Peringatan Haul KH Syafii, Selasa (16/1/2018).
“Peringatan acara Haul Mbah Kyai Syafi’i, guna mengenang jasa-jasa beliau terhadap desa ini sebelumnya, juga bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan acara kali ini,” kata Najib Mujadid yang merupakan keturunan dari KH. Syafi’i di sela acara, Selasa (16/1/2018) sore.

(Baca juga : Ada Tumpeng Buku Berukuran Raksasa di Gresik)

Sebanyak 50 tumpeng yang diarak, mayoritas berisi nasi lengkap dengan lauk-pauk dan sayuran siap saji.

Sementara tiga gunungan besar dengan tinggi 1,5 meter, dua gunungan berisi buah-buahan dan sayuran, sedangkan satu lagi berisi nasi kuning yang dibuat menjulang. Dengan pembuatan gunungan sendiri, diklaim memakan waktu hingga dua hari.

Salah satu gunungan besar berisi buah-buahan dan sayuran, saat diarak warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur dalam Peringatan Haul KH Syafii, Selasa (16/1/2018).
KOMPAS.com/HAMZAH Salah satu gunungan besar berisi buah-buahan dan sayuran, saat diarak warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur dalam Peringatan Haul KH Syafii, Selasa (16/1/2018).
“Acara ini berlangsung tiga hari, dengan puncak acara pada hari ini. Di mana tumpeng-tumpeng yang dibawa ini kemudian secara bersama-sama dinikmati oleh semua warga di sekitar kompleks makam Mbah Kyai Syafi’i,” katanya.

Sementara itu, salah satu perangkat Desa Pongangan Khoirul Huda menambahkan, acara peringatan Haul KH. Syafi’i dengan menggunakan tumpeng raksasa, berlangsung rutin setiap tahun dan kali ini telah menginjak tahun yang kelima.

“Dulunya satu dengan Desa Suci (acara Rebo Wekasan), tapi sejak lima tahun lalu semua warga Desa Pongangan sepakat untuk melakukan sendiri, dalam memperingati haul Mbah Kyai Syafi’i. Rangkaian acara haul sendiri sudah dimulai sejak Minggu (14/1/2018) kemarin, dengan puncak acara hari ini dan nanti malam ditutup oleh ceramah agama,” kata Huda.

Gunungan besar berisi nasi kuning dalam Peringatan Haul KH. Syafii, diarak warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur dengan menggenakan baju adat.KOMPAS.com/HAMZAH Gunungan besar berisi nasi kuning dalam Peringatan Haul KH. Syafii, diarak warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur dengan menggenakan baju adat.
Huda juga mengaku, bila acara Peringatan Haul KH Syafi’i terlaksana juga atas sumbangan sukarela dari warga Desa Pongangan dan sekitarnya, dengan pembiayaan juga dibantu sumbangan dari beberapa donatur.

“Acara ini juga bisa dikatakan sebagai bentuk rasa syukur kami kepada Allah SWT, atas karunia yang diberikan selama ini, terutama kepada warga Desa Pongangan. Karena itu, setiap RT (Rukun Tetangga) berebut untuk menyediakan tumpeng yang tadi sampai berjumlah 50 porsi,” katanya.

Meski tumpeng akhirnya dinikmati secara bersama-sama, namun tiga gunungan besar rupanya menjadi primadona tersendiri bagi warga. Bahkan, warga yang datang rela berdesak-desakan dan berebut isi gunungan.

Warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur bersama Muspika setempat ketika menikmati tumpeng dalam Peringatan Haul KH Syafii, Selasa (16/1/2018).KOMPAS.com/HAMZAH Warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur bersama Muspika setempat ketika menikmati tumpeng dalam Peringatan Haul KH Syafii, Selasa (16/1/2018).
“Sudah tradisi mas, ingin dapat barokah, jadi tidak apa-apa berdesak-desakan juga. Alhamdulillah, ini tadi masih kebagian nasi kuning dan sayur,” ucap Wahyu Tri (43), warga RT1/RW3 Desa Pongangan.

Tiga gunungan besar dan 50 tumpeng tersebut dibawa dan diarak oleh warga sekitar dengan menggunakan pakaian adat. Di depan arak-arakan, terlihat parade drum band dari salah satu sekolah yang ada di Desa Pongangan.

Di tengah-tengah arak-arakan, juga terlihat putra-putri warga desa setempat dihias menggunakan pakaian adat Jawa, dengan diikuti parade pencak silat.

Keturunan KH Syafii saat mengikuti arak-arakan bersama jajaran Muspika dan petinggi Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Selasa (16/1/2018).KOMPAS.com/HAMZAH Keturunan KH Syafii saat mengikuti arak-arakan bersama jajaran Muspika dan petinggi Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Selasa (16/1/2018).
Sementara rangkaian acara Peringatan Haul yang sudah mulai dilaksanakan sejak Minggu (14/1/2018) tersebut diisi dengan Khotmil Al Quran, istighotsah, pembacaan shalawat nabi, ziarah di makam, arak-arakan tumpeng dan gunungan, dengan ditutup oleh ceramah agama.

Acara ini juga memadukan sisi religi, sosial, budaya, dan ekonomi, lantaran sepanjang Jalan KH Syafi’i selama berlangsungnya agenda haul juga dipenuhi oleh pedagang kali lima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com