SINGAPURA, KOMPAS.com – Ritel di Bandara Changi Singapura pada tahun 2017 mengalami peningkatan penjualan dibandingkan tahun sebelumya. Pertumbuhan tersebut didukung dengan adanya program tahunan “Be A Changi Millionaire”.
Executive Vice President of Commercial at Changi Airport Group (CAG), Lim Peck Hoon, mengatakan ritel juga mengambil peran penting dalam Bandara Changi. Keuntungan dari ritel pun membantu menurunkan biaya penerbangan agar tetap kompetitif untuk maskapai penerbangan.
“Pertumbuhan lalu lintas udara membuat lebih banyak wisatawan mengetahui penawaran ritel Changi. Kami ingin berterima kasih kepada para penumpang atas dukungan yang diberikan dan kepercayaan akan penawaran belanja Changi, dan kami akan tetap berusaha untuk membuat pengalaman berbelanja di Changi menjadi lebih menarik untuk tahun-tahun ke depan,” kata Lim dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTravel, Minggu (21/1/2018).
(Baca juga : Cerita Oddie Rehatta, Pemenang Undian Rp 10 Miliar di Bandara Changi)
Ia menjelaskan pelanggan dengan pembelanjaan terbanyak di Bandara Changi merupakan penumpang dari China, Singapura, Indonesia, India, dan Inggris.
“Indonesia menjadi tiga negara tertinggi (transaksi belanja di Bandara Changi). Sekitar 16 persen itu adalah partisipan asal Indonesia. Dengan demikian, Indonesia juga merupakan market yang sangat penting untuk kami,” kata Edwin saat ditemui di Bandara Changi, Singapura, Sabtu (20/1/2018).
Edwin mengatakan, biasanya penumpang dari Indonesia mencari barang-barang tertentu. Barang yang dicari tiap-tiap warga negara memiliki selera yang berbeda. Akan tetapi yang seringkali dibeli oleh orang Indonesia di Bandara Changi yakni minuman, cokelat dan kosmetik.
Pada tahun 2017, warga negara Indonesia membeli 656.000 botol minuman, 616.000 kotak cokelat dan 291.000 produk kecantikan.