Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghidupkan Wisata Kopi di Sekitar Candi Borobudur

Kompas.com - 30/01/2018, 19:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


MAGELANG, KOMPAS.com - Pengelola Candi Borobudur terus mendorong masyarakat sekitarnya untuk bergerak menggali potensi yang ada demi meningkatkan perekonomian serta kunjungan wisata.

Bentuk dorongan tersebut salah satunya dengan memberikan bantuan dan pendampingan tentang pengolahan kopi di Dusun Kerug Batur, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah..

(Baca juga : Magelang Butuh Pusat Oleh-oleh Lengkap dan Nyaman)

Salah satu Dusun di lereng Pegunungan Menoreh itu memang memiliki potensi tanaman kopi yang melimpah, tetapi belum tergarap dengan optimal.

"Dusun Kerug Batur kaya akan tanaman kopi, namun selama ini warga hanya menjual kopi mentah kepada konsumen. Kami merangkul warga, memberikan pendampingan sehingga warga dapat meningkatkan nilai jual kopi dengan pengolahan yang tepat," jelas General Manager PT. Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), Chrisnamurti Adiningrum, Selasa (30/1/2018).


Kedai Kopi Kerug Batur, Dusun Kerug Batur, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2018).KOMPAS.com/Ika Fitriana Kedai Kopi Kerug Batur, Dusun Kerug Batur, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2018).
Chrisna berujar, pendampingan pengolahan kopi Dusun Kerug Batur sebetulnya sudah dilakukan sejak 2016 lalu. Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang untuk proyek ini.

Menurutnya, kopi Dusun Kerug Batur memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan kopi-kopi lokal lainnya. Jenis kopi robusta ini diharapkan akan menjadi ikon kopi khas Borobudur yang diminati wisatawan.

(Baca juga : Unik, Masjid Berornamen Kelenteng Ini Ada di Magelang)

"Komitmen kami adalah membantu lingkungan untuk maju. Di sini ada potensi kopi, kami berharap warga dapat menghasilkan kopi berkualitas yang nantinya bisa menjadi ikon Kopi Borobudur," ungkapnya.

Chrisna optimistis kopi Dusun Kerug Batur akan banyak peminat. Apalagi didukung dengan potensi wisata alam yang mengagumkan yaitu Punthuk Gajah Mungkur.

Warga merintis wisata kopi Kerug Batur, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2018).KOMPAS.com/Ika Fitriana Warga merintis wisata kopi Kerug Batur, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2018).

Selain memberikan pendampingan dan pelatihan, pihaknya juga memberikan bantuan berupa peralatan pengolahan kopi seperti mesin roasting (alat penggoreng kopi), grider (alat penggilingan kopi), kattel hario (alat perebus kopi), france press (alat pengujian kopi), coffee driper, paper filter, dan seribu batang bibit kopi robusta.

“Kami percaya, masyarakat bisa memanfaatkan bantuan kami ini dengan baik sehingga wisata Kopi di Kerug Batur ini tumbuh. Wisatan bisa bersantai menikmati kopi dan kudapan, bahkan mengetahui secara langsung proses pembuatan kopi," imbuhnya.

(Baca juga : Yogyakarta Siapkan Perbukitan Menoreh untuk Wisata Terpadu)

Kepala Desa Majaksingi, B. Budiyono, mengungkapkan kopi Kerug Batur sudah banyak peminat terutama para pencinta kopi robusta meski baru dirintis. Selain rasa kopi khas lereng Menoreh, di dusun ini wisatawan bisa menikmati suasana alam yang masih asri.

"Bantuan ini tentu menjadi motivasi kami untuk mengembangkan wisata Kopi Kerug Batur. Peminat kopi kami diharapkan akan lebih banyak lagi,” kata Budiyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com