Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Imlek, Yuk Jelajahi Wisata Pecinan di Kota Bogor

Kompas.com - 31/01/2018, 22:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Wisata bertemakan Imlek di Bogor, Anda bisa menelusuri kawasan komunitas Tionghoa, yaitu di Suryakencana. Uniknya, "pecinan Bogor" ini amat berbaur dengan budaya lokal terutama Sunda sehingga menghasilkan ragam budaya dan kuliner yang khas.

Berwisata di Suryakencana Bogor ini bisa dengan cara menelusuri jalan utamanya sepanjang satu kilometer. Nanti di sisi-kanan kirinya terdapat destinasi wisata religi, budaya, dan kuliner yang bisa Anda eksplor.

(Baca juga : Ini Arti Warna Merah dalam Perayaan Imlek)

Mulai dari Vihara Dhanagun, yang berdekatan dengan gerbang masuk Suryakencana. Di vihara besar ini biasanya menjadi pusat kegiatan Cap Go Meh Street Fest di Bogor.

Acara yang tiap tahunnya mendatangkan ratusan ribu wisatawan ke Bogor itu menggunakan vihara besar ini untuk titik awal karnaval. Termasuk panggung utama yang didirikan di depan vihara.

Wisatawan umum boleh masuk dan melihat keunikan sekitar bangunannya. Terdapat ruang utama yang hanya untuk melakukan peribadatan. Namun, ada juga yang boleh dikunjungi bebas, dan jadi tempat berdoa.

Warga keturunan Tionghoa melakukan ritual penyucian Kimsin (patung dewa-dewi) menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng Pan Kho, Kampung Pulo Geulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/2/2016).KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Warga keturunan Tionghoa melakukan ritual penyucian Kimsin (patung dewa-dewi) menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng Pan Kho, Kampung Pulo Geulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/2/2016).
Menjelang Imlek vihara ini tentu kian bersolek. Mulai renovasi kecil-kecilan, hingga bersih-bersih ornamen di sini.

Sedikit ke belakang dari vihara, tepatnya di Kecamatan Babakan Pasar terdapat desa yang bernama Kampung Pulo. Desa ini berada di tengah pulau di Bogor, yang dinamakan Pulo Geulis.

Di dalam pulau seluas 3.5 hektar ini, sebuah bangunan bersejarah dan penuh arti bagi masyarakat Kampung Pulo, masyarakat yang mendiami Pulo Geulis.

(Baca juga : Belajar Kerukunan di Pulo Geulis)

“Kelenteng ini seperti milik semua masyarakat di Kampung Pulo,” ujar Bram Abraham, salah satu tokoh masyarakat yang mempelajari sejarah Pulo Geulis kepada KompasTravel, beberapa waktu lalu.

Vihara Maha Brahma, atau dapat juga sebagai Kelenteng Pan Kho Bio, dapat menjadi tempat peribadatan umat Islam, Konghucu, dan, Buddha, lazimnya. Bram mengatakan bagi Kristiani, Protestan, dan Hindu pun bisa beribadat di sini.

Warga sekitar biasa memanggilnya kang Deden, pria berusia kepala tiga ini sudah dua tahun menggantikan bapaknya yang berjualan cungkring sejak 1975.KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Warga sekitar biasa memanggilnya kang Deden, pria berusia kepala tiga ini sudah dua tahun menggantikan bapaknya yang berjualan cungkring sejak 1975.
Tuntas berwisata budaya, sejarah, dan religi saatnya berburu kuliner. Beberapa kuliner di sini memang bertemakan Tionghoa. Namun, banyak juga yang menjadi kuliner khas Bogor, karena adanya akulturasi budaya di sini.

Berjalanlah mendekat ke Gang Aut, sebuah perempatan besar yang menjadi tempat berkumpulnya kuliner tradisional khas Bogor.

Sebelum sampai di sana, pun Anda bisa menemukan beragam kuliner khas, seperti soto mi bogor, soto kuning bogor, dan asinan bogor gedung dalem.

(Baca juga : Wisata Pluralisme di Pulo Geulis Bogor)

Di sekitar Gang Aut, Anda bisa menemukan cungkring, bir kotjok, asinan jagung bakar, es pala, dan laksa bogor yang hangat menggoda.

Harga beragam hidangan di sini juga bersahabat, mulai Rp 5.000 untuk cungkring dan asinan jagung bakar, hingga Rp 25.000 untuk soto kuning dengan isian daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com