JAKARTA, KOMPAS.com - ”Pariwisata memang terbukti menjadi sektor paling cepat dalam menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujar Azwar Anas, Bupati Banyuwangi, saat meluncurkan 77 Acara Unggulan Banyuwangi, di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Anas mengakui efektivitas sektor pariwisata dalam menggerakkan ekonomi lokal. Menurutnya beragam program pengembangan pariwisata mampu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan.
(Baca juga : Begini Selera Turis yang Datang ke Banyuwangi)
Ia memaparkan, turis domestik yang ke Banyuwangi meningkat dari 497.000 di 2010 menjadi 4,01 juta di 2017.
Adapun kunjungan wisatawan mancanegara dari 5.205 orang pada 2010 menjadi 91.00 orang pada di 2017, dengan pendapatan devisa Rp 546 miliar, berdasar perhitungan Kementerian Pariwisata.
(Baca juga : Nostalgia di Pasar Jajanan Tradisional Banyuwangi)
"Saya tambahkan, sekarang pendapatan perkapita Banyuwangi hanya kalah dari Surabaya di Jawa Timur. Sedangkan dulu (2010) masih dibawah Surabaya, Jember, dan Malang," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam kesempatan yang sama.
Azwar Anas melanjutkan dengan paparan penurunan indeks kemiskinan di Banyuwangi. Menurutnya, seiring tumbuhnya sentra ekonomi baru berbasis pariwisata, penurunan kemiskinan cukup pesat.
Kenapa bisa terasa signifikan? Ia memaparkan hal tersebut tak luput dari kerja sama langsung masyarakat dengan pemerintah, juga swasta, termasuk industri penunjang pariwisata seperti perhotelan, dan PT Angkasa Pura.
Menurut Anas, pada 2010 pertambahan homestay masyarakat sangat signifikan. Menurutnya di 2017 pertambahannya hingga 300 homestay.
"Masyarakat yang membangun desa sendiri, dari homestay pertamanya. Lalu di dalam homestay-nya dikasih atraksi wisata seperti membuat kerajinan, membuat kue, jadilah lama nginapnya," tutur Azwar Anas.
Untuk target wisatawan mancanegara pada 2018, Bupati Banyuwangi hanya menyebutkan angka lebih dari 100.000 wisatawan dalam setahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.