Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Sumbang Acara Paling Banyak untuk Kalender Wisata Indonesia

Kompas.com - 02/02/2018, 22:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Tahun 2018 ini, Banyuwangi akan mengadakan 77 acara festival dan karnaval yang mengundang wisatawan. Dari semuanya, ada tiga acara yang dipilih Kementerian Pariwisata untuk masuk menjadi 100 acara unggulan, di Calender of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) 2018.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, mengatakan Banyuwangi jadi kota kecil yang paling banyak diambil acaranya menjadi 100 acara terbaik pariwisata Indonesia. Dari 77 festivalnya di 2018, ada tiga acara menjadi bagian dari program 100 CoE WI 2018.

"Event yang masuk CoWI 2018 itu kriterianya dilihat dari cultural values, comercial values, konsistensi, jadi udah dilakukan berapa taun, dan reportnya bagaimana. Juga direct dan indirect impact," tuturnya di Kementerian Pariwisata, Kamis (1/2/2018).

Berikut tiga festival di Banyuwangi yang masuk ke CoE WI 2018.

1. Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), 10 November 2018

Salah satu acara terbesar Banyuwngi ini masuk dalam TOP 10 Nasional Events (EoE WI) disejajarkan dengan acara ternama kelas internasional dari Indonesia.

Banyuwangi Ethno Carnival atau Karnaval Etnik Banyuwangi atau sering disebut BEC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar dalam rangkaian Banyuwangi Festival di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

(Baca juga : Banyuwangi Ethno Carnival 2017 Angkat Tema Majestic Ijen)

Rute yang dilalui adalah dari Taman Blambangan hingga Kantor Bupati Banyuwangi melewati jalan-jalan protokol Kota Banyuwangi sepanjang 2,2 kilometer.

2. International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), 23-26 September 2018

Sebanyak 99 pembala dari 21 negara mengikuti International Tour de Banyuwangi Ijen 2016. Pada etape yang pertama,  para pembalap menempuh rute sepanjang 171 kmIra Rachmawati / Kompas.com / Banyuwangi Sebanyak 99 pembala dari 21 negara mengikuti International Tour de Banyuwangi Ijen 2016. Pada etape yang pertama, para pembalap menempuh rute sepanjang 171 km
Tur balap sepeda ini diselenggarakan tiap tahun sejak 2012. ITdBI diikuti para pembalap dari puluhan negara asing antara lain : Perancis, Belanda, Kolombia, Kanada, Jepang, Singapura, Thailand, Iran, Spanyol, Filipina, Malaysia, Filipina, Australia, Korea, Tiongkok, Thailand, Selandia Baru, Rusia, Taiwan, Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan.

Tahun ini, ITdBI berlangsung selama 3 hari dari etape pertama sampai etape keempat. ITdBI menempuh total rute sejauh 555 kilometer.

(Baca juga : Balap Sepeda Tour de Banyuwangi-Ijen Digelar 26-30 September 2017)

Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan berpacu mendaki Gunung Ijen, yang terkenal di dunia dengan fenomena api birunya.

3. Gandrung Sewu, 20 Oktober 2018

Festival Gandrung Sewu dengan tema Podo Nonton menampilkan fragmen tentang perjuangan masyarakat Banyuwangi melawan penjajah di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (27/9/2015).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Festival Gandrung Sewu dengan tema Podo Nonton menampilkan fragmen tentang perjuangan masyarakat Banyuwangi melawan penjajah di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (27/9/2015).
Acara tarian tradisional yang menyertakan 1000 penari secara masal ini masuk TOP 100 Nasional Events (CoE WI) 2018. Berlokasi di pinggir pantai, ribuan penari tersebut menarikan tari gandrung, dan ditonton ratusan ribu orang wisatawan.

(Baca juga : Melalui Gandrung Sewu Banyuwangi Garap Pariwisata Budaya)

Selama gelaran tersebut terdapat beberapa sesi atau segmen. Dalam satu sesi, penari akan menarikan ragam gending, tarian tradisional Banyuwangi. Beberapa diantaranya ialah gending kembang pepe, seblang lukento, sekar jenang, sondreng-sondreng dan kembang dirmo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com