Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2018, 21:30 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun Baru China atau di Indonesia disebut Imlek, dirayakan setiap tahun oleh masyarakat keturunan China di dunia. Orang China memiliki hari perayaan besar yang terbagi menurut musim.

Tahun Baru China lantas menjadi momen perayaan terbesar sepanjang tahun. Festival ini juga dikenal sebagai Perayaan Musim Semi.

"Bulan pertama dalam kalender Imlek adalah awal musim seni dan tahun baru. Festival ini menjadi yang terpenting dan umumnya berlangsung selama 15 hari. Ada daerah yang bahkan merayakan sebulan penuh," dikutip dari buku 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghua 1 karya Christine dan kawan kawan, terbitan St Dominic Publishing tahun 2015.

(Baca juga : Menjelang Imlek, Kelenteng Tertua di Bogor Ini Kian Bersolek)

Pemerintah China sendiri menetapkan momen Tahun Baru China sebagai hari libur nasional selama satu pekan penuh. Jangan salah, meskipun merayakan Tahun Baru China, masyarakat China di negara asli tetap merayakan tahun baru sesuai kalender Gregorian yang jatuh tepat 1 Januari 2017.

Di China, Tahun Baru China disebut dengan Juen Cie. Sedangkan masyarakat Indonesia keturunan China menyebutnya dengan Sin Cia atau Imlek yang berarti tahun baru dari bahasa Hokkian.

Kue keranjang bungkus daun, jadi ragam jajanan kue khas Imlek yang tersaji di berbagai toko di Suryakencana, Bogor, Sabtu (3/2/2018).KOMPAS.COM/Muhammad Irzal Adiakurnia Kue keranjang bungkus daun, jadi ragam jajanan kue khas Imlek yang tersaji di berbagai toko di Suryakencana, Bogor, Sabtu (3/2/2018).

Sejarah Imlek

Perayaan Imlek tercatat telah dilakukan sejak 1.600-1.100 SM. Kala itum Dinasti Shang memiliki tradisi untuk menyembelih hewan ternak dan budak untuk persembahan dewa dewi maupun arwah leluhur.

Sejak 221 SM, perbudakkan dihapuskan, tetap tradisi sembahyang dewa dan dewi serta arwah leluhur masih terus dilakukan hingga saat ini.

Kebiasan kebiasaan yang biasa dilakukan sebelum Imlek adalah membersihkan rumah dan makan bersama keluarga besar malam sebelum Imlek.

(Baca juga : Berburu Jajanan Kue Khas Imlek di Pecinan Bogor)

Hari perayaan Imlek menjadi ajang silaturahmi sekaligus berbagi rezeki. Biasanya yang sudah menikah yang boleh memberikan angpao alias amplop merah berisi uang kepada yang belum menikah.

Hari kedua, ketujuh, dan kesembilan perayaan Imlek biasanya menjadi hari khusus beribadah bagi umat Kong Hu Cu, Taoisme, atau Buddha. Namun, tradisi beribadah dapat dilakukan sesuai jadwal tempat peribadatan masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com