Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Teh Medini Kendal, seperti Berada di "Negeri Awan"

Kompas.com - 12/02/2018, 17:19 WIB
Slamet Priyatin,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Di Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah, ada kebun teh yang luasnya sekitar 386 hektar. Namanya kebun teh Medini. Kebun teh yang sudah ada sejak jaman kolonial Belanda itu berada di sisi utara gunung Ungaran, tepatnya di Desa Ngesrep Balong, Kecamatan Limbangan.

Kebun teh Medini berhawa dingin karena berada di ketinggian sekitar 2.050 meter dari permukaan laut. Daerah ini, sudah menjadi wisata alam, dan sangat disukai oleh para kawula muda.

(Baca juga : Yuk, Berwisata di Negeri di Atas Awan...)

Berada di Medini, seperti berada di negeri awan sebab dipenuhi kabut. Jarak Medini, dari kota Semarang atau Kendal sekitar 50 kilometer. Medan untuk menuju kebun teh Medini, mempunyai sensasi sendiri. Jalannya naik turun dan dari tatanan batu. Meskipun bisa dilewati mobil, tapi lebih nyaman kalau menggunakan kendaraan roda dua.

Menurut salah satu wisatawan asal Semarang, Novianto, dirinya datang ke Medini berempat, naik motor berboncengan. Ia berkemah dengan temannya di perkemahan Promasan, samping gua Jepang.

Di Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah, ada kebun teh yang luasnya sekitar 386 hektar. Namanya kebun teh Medini. Kebun teh yang sudah ada sejak jaman kolonial Belanda itu berada di sisi utara gunung Ungaran, tepatnya di Desa Ngesrep Balong, Kecamatan Limbangan.KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN Di Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah, ada kebun teh yang luasnya sekitar 386 hektar. Namanya kebun teh Medini. Kebun teh yang sudah ada sejak jaman kolonial Belanda itu berada di sisi utara gunung Ungaran, tepatnya di Desa Ngesrep Balong, Kecamatan Limbangan.
Novianto mengaku kalau dirinya sudah sering ke Medini. Selain untuk menikmati hamparan kebun teh, juga untuk menghilangkan penat.

“Semarang panas. Kami selalu ke sini untuk mencari sesuatu yang lain,” katanya sambil tersenyum lebar.

(Baca juga : Semalam di Wae Rebo, Desa di Atas Awan...)

Novianto, menambahkan tempat perkemahan Promasan ini setiap hari libur, banyak orang yang berkemah. Mereka hampir semuanya anak-anak muda.

“Kami jadi banyak teman. Di perkemahan ini, bila malam kami berkumpul, lalu berkenalan,”ujarnya.

Senada dengan Novianto. Rohmad, warga Demak, mengaku baru 2 kali ke Medini. Rohmad, ke Medini naik sepeda motor bersama 5 temannya.

Perkemahan Promasan di kebun teh Medini, Kendal, Jateng, ini setiap hari libur banyak orang yang berkemah. Mereka hampir semuanya anak-anak muda.KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN Perkemahan Promasan di kebun teh Medini, Kendal, Jateng, ini setiap hari libur banyak orang yang berkemah. Mereka hampir semuanya anak-anak muda.
“Kami naik sepeda motor berboncengan. Dulu saya ke sini saat SMA, untuk berkemah,” tambahnya.

Warga Promasan, Soewito, menambahkan kebun teh Medini, ramai dikunjungi orang pada hari libur. Banyak juga mereka yang datang pada hari Sabtu dan menginap dengan membuat perkemahan. Biasanya, mereka itu adalah anak-anak muda.

“Kalau orang tua bersama keluarga, datangnya pas hari libur, kemudian pulang, “ katanya.

Soewito menambahkan, selain bisa menikmati pemandangan hamparan kebun teh, dan kabut yang berjalan, pengunjung juga bisa melihat goa jepang. Goa ini menurutnya, dahulu digunakan oleh tentara Jepang untuk bersembunyi.

“Tapi jarang ada yang berani masuk. Pengunjung hanya melihat dari luar saja, sebab gelap,” katanya.

Goa jepang di kebun teh Medini, Kendal, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN Goa jepang di kebun teh Medini, Kendal, Jawa Tengah.
Bupati Kendal, Mirna Anissa, yang sempat berkunjung di kebun teh Medini mengaku sangat kagum dengan pemandangan alam dan hawanya. Mirna, selalu menyempatkan diri berfoto untuk mengabadikan keindahan alam itu.

“Tadi saya datang ke Promasan Medini, untuk ikut tanam pohon bersama para pendaki. Ternyata di sini sangat indah,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com