Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendengar Bisik-bisik Anak Padang di Wings of Time Singapura...

Kompas.com - 13/02/2018, 09:02 WIB
Sherly Puspita,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Jam menunjukkan pukul 19.15 waktu Singapura. Waktu di negara ini satu jam lebih cepat dibanding Indonesia. Kami bergegas memasuki arena Wings of Time yang terletak di Sentosa Beach View, Singapura melalui gate 5, sisi paling utara kawasan ini.

Cukup membutuhkan perjuangan untuk memasuki arena pertunjukan air mancur yang memadukan teknologi digital lampu warna warni, bola-bola api, kembang api, musik dan seni peran ini.

Benar saja, kami harus bersaing dengan ribuan pengunjung lainnya. Pasalnya kawasan ini mampu menampung lebih dari 3.000 pengunjung. Tips dari kami, datanglah ke arena paling tidak 30 menit sebelum pertunjukan dimulai.

(Baca juga : Untuk Warga Padang dan Medan! AirAsia Buka Rute ke Singapura)

Arena pertunjukan air mancur yang dulu bernama Song of the Sea ini dibuka tiga kali dalam sehari, yaitu pada pukul 19.40, 20.40, 21.40 waktu setempat. Kali ini kami memilih jam pertunjukan pertama.

Memasuki arena pertunjukan kita akan melihat tribun penonton menghadap pantai dengan "panggung" pertunjukan berupa hamparan pasir putih dengan hiasan batu karang buatan yang merupakan kamuflase dari sound besar yang mendukung jalannya pertunjukan.

(Baca juga : 6 Hal yang Harus Anda Lakukan saat Pertama Kali Liburan ke Singapura)

Tepat di depan tribun penonton ada sejumlah papan kayu berbentuk segi empat yang disusun sedemikian rupa. Cantik sekali.

Untuk menikmati pertunjukan selama kurang lebih 30 menit ini wings of time Singapura memiliki dua tipe harga yakni 23 dollar Singapura atau sekitar Rp 250.000 untuk tribun premium dan 18 dollar Singapura atau sekitar Rp 200.000 untuk tribun standar. Tribun standar biasanya direkomendasikan untuk para turis. Kami memilih tribun standar.

Arena pertunjukan air mancur, Wings of Time, Singapura, Jumat (9/2/2018) sore.KOMPAS.COM/SHERLY PUSPITA Arena pertunjukan air mancur, Wings of Time, Singapura, Jumat (9/2/2018) sore.
Walaupun tak dapat duduk di bagian terdepan tribun, namun pilihan kami tak mengecewakan. Kami masih dapat melihat dengan jelas panggung pertunjukan beserta hamparan pasir putih, lautan dan pemandangan perkotaaan dengan gedung tinggi yang membuat takjub.

"Ondeh lah habih pitih?" ujar seorang gadis di sela waktu menunggu pertunjukan dimulai, Jumat (9/2/2018).

Gadis manis berkerudung biru tersebut berbicara dalam bahasa dan logat Padang yang artinya, 'sudah habis uangmu?'. Ia dan 16 temannya datang dari Padang, tujuannya untuk mengikuti program study tour.

"Kami kelas 1 SMP, sudah jadi kegiatan setiap tahun buat pergi study tour," kata gadis itu.

Ia mengatakan, untuk dapat mengikuti paket perjalanan sambil belajar di Malaysia hingga Singapura, para siswa harus membayar uang perjalanan sebesar Rp 4,7 juta. Kata para siswa, uang tersebut belum termasuk uang jajan selama di negeri tetangga.

Para siswa biasanya berada di luar negeri selama 6 hari, tiga hari di Malaysia dan 3 hari di Singapura. Program belajar semacam ini biasa diikuti siswa siswi asal Padang.

Untuk mencapai Malaysia dan Singapura, rombongan pelajar ini harus melalui Batam menggunakan jalur udara. Perjalanan menuju Malaysia dan Singapura dapat dilanjutkan dengan jalur darat dengan menggunakan bus misalnya.

Kata seorang warga Padang, dulu ada sebuah maskapai yang sempat melayani penerbangan dari Padang langsung Singapura. Namun layanan penerbangan tersebut hanya bertahan 6 bulan saja. Itulah sebabnya perjalanan siswa menuju Malaysia dan Singapura memakan lebih banyak waktu.

Siswi asal Padang, Sumatera Barat tengah mengikuti program studi tour di Wings of Time, Singapura, Jumat (9/2/2018).KOMPAS.COM/SHERLY PUSPITA Siswi asal Padang, Sumatera Barat tengah mengikuti program studi tour di Wings of Time, Singapura, Jumat (9/2/2018).
Tahun ini maskapai penerbangan, AirAsia membuka rute perjalanan baru Padang-Singapura. Tentunya perjalanan wisatawan, termasuk para siswa menuju kota dunia kosmopolitan ini menjadi lebih hemat waktu dan hemat biaya...

"Rachel, Rachel, where are you? Wait me Rachel. Rachel, wait me..." suara pemeran Felix sambil berlari diiringi lampu panggung di atas hamparan pasir putih. Pertunjukan wings of time akhirnya dimulai...

Kisah petualangan Rachel dan Felix dilanjutkan dengan film pendek dengan memadukan berbagai teknologi canggih. Kisah tersebut dilengkapi dengan hadirnya Shahbaz, seekor burung besar yang terlihat terbang bebas membawa tokoh Rachel dan Felix.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com